Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gibran Dialog dengan Pengungsi Banjir di Gayo Lues, Janji Percepat Pemulihan Listrik-BBM
Advertisement . Scroll to see content

Sudah Sebulan Kota Kherson Bebas dari Tentara Rusia, Begini Kondisinya Sekarang

Minggu, 11 Desember 2022 - 17:00:00 WIB
Sudah Sebulan Kota Kherson Bebas dari Tentara Rusia, Begini Kondisinya Sekarang
Kehidupan di Kota Kherson pascapenadikan tentara Rusia. (Foto: theglobeandmail)
Advertisement . Scroll to see content

KHERSON, iNews.id - Hari ini, Minggu (11/12/2022) tepat satu bulan Kota Kherson bebas dari pendudukan tentara Rusia. Meski demikian, warga dan petugas masih harus bekerja keras membersihkan kota dari jebakan-jebakan yang ditinggalkan pasukan Kremlin. 

Sebuah granat tangan dimasukkan ke dalam mesin cuci rumah di Kherson. Tanda jalan memberi tanda kepada orang yang lewat ke arah ladang ranjau yang mematikan. 

Tak hanya itu, sebuah kantor polisi yang diduga memiliki ruang penyiksaan terdapat jebakan peninggalan tentara Rusia. Kru penjinak ranjau bahkan tidak dapat mulai mencari bukti.

Meski Kherson sudah tak diduduki tentara Rusia, namun serangan artileri tetap menyerang kota air seberang Sungai Dnieper. 

"Penembakan selama sebulan terakhir telah menewaskan 41 orang, termasuk seorang anak di Kherson dan 96 orang dirawat di rumah sakit," kata Pemerintah daerah pada Sabtu (10/12/2022). 

Listrik yang mengalir di kota ini juga belum sepenuhnya normal. Namun sebagian besar saluran air telah kembali lancar. Pemanas dalam ruangan juga telah dipulihkan sekitar 70-80 persen.

Menurut keterangan dari afiliasi lokal penyiar publik Suspilne, pada Jumat (9/12/2022) saja, pasukan Rusia menembaki wilayah itu sebanyak 68 kali. Mereka menggunakan mortir, artileri, tank, dan tembakan roket. 

Sementara itu dalam sebulan terakhir, sebanyak 5.500 orang telah menggunakan kereta evakuasi. Kru pekerja telah membersihkan jalan sepanjang 190 kilometer. 

Truk-truk bantuan tiba sebulan yang lalu membuat penduduk yang kelelahan karena perang dan putus asa, berbondong-bondong ke Lapangan Svoboda untuk mendapatkan makanan dan perbekalan. Tetapi setelah serangan Rusia di alun-alun saat antrean orang untuk memasuki bank pada akhir November lalu, pertemuan besar seperti itu menjadi kurang umum. Bantuan dibagikan dari titik distribusi yang lebih kecil dan lebih rahasia.

Pejabat regional mengatakan, kini jumlah penduduk yang tersisa di kota ini hanya 60.000-70.000 orang. Hal itu menjadikan kota ini sekarang terasa seperti kota hantu. 

"Mereka yang tetap tinggal sebagian besar tetap di dalam rumah karena mereka takut ada perampokan di jalanan," kata pejabat itu.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut