Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Ingin Rebut Greenland, Uni Eropa Tegaskan Dukung Denmark
Advertisement . Scroll to see content

Survei: Joe Biden Ungguli Donald Trump Gara-Gara Virus Corona

Rabu, 24 Juni 2020 - 20:01:00 WIB
Survei: Joe Biden Ungguli Donald Trump Gara-Gara Virus Corona
Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden (kiri), unggul atas Donald Trump dalam jajak pendapat Pilpres AS 2020. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK CITY, iNews.id – Hasil survei menunjukkan kandidat dari Partai Demokrat, Joe Biden, memimpin 14 poin atas Presiden Donald Trump menjelang Pilpres AS 2020 yang rencananya digelar pada November mendatang. Menurut survei itu, beberapa pemilih yang condong pada Partai Republik kecewa dengan Trump dalam menanggapi krisis virus corona (Covid-19).

Survei yang diadakan atas kerja sama New York Times dan Siena College itu mengungkapkan, Biden meraih 50 persen suara sedangkan Trump hanya 36 persen suara. Jajak pendapat terbaru itu juga menemukan bahwa secara rata-rata Biden unggul 10 poin atas kandidat petahana dari Partai Republik tersebut.

Biden dikatakan telah meraih dukungan utama dari kalangan pemilih perempuan, Afro-Amerika, dan keturunan Latin. Capres dari Partai Demokrat itu bahkan juga disebut meraih suara yang imbang dengan Trump di antara pemilih kalangan pria, kelompok berkulit putih, dan orang-orang paruh baya atau lebih tua—yang cenderung memilih Partai Republik.

New York Times mengatakan, Trump kehilangan dukungan yang cukup mencolok dari para pemilihnya di 2016 lantaran pemerintahannya dinilai gagal dalam menanggapi pandemi Covid-19, sehingga menyebabkan lumpuhnya perekonomian. Sikap keras dan pendekatan hukum yang digunakan Trump selama berlangsungnya protes atas ketidakadilan rasial dan kebrutalan polisi terhadap kaum minoritas di AS, dianggap juga merugikan sang presiden.

Survei itu menemukan, dukungan pada Trump menurun tajam di antara kalangan pemilih yang cenderung diandalkan Partai Republik selama ini, yaitu kelompok berkulit putih dengan tingkat pendidikan sarjana. New York Times mengatakan, survei tersebut melibatkan 1.337 responden yang sudah memiliki hak pilih di AS. Survei dilakukan dari 17 hingga 22 Juni, tanpa disebutkan berapa margin of error-nya.

Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan Trump bakal membuat kejutan kembali seperti Pilpres AS 2016. Dalam pemungutan suara yang berlangsung empat tahun lalu, Hillary Clinton dari Partai Demokrat memimpin hampir seluruh survei sepanjang masa kampanye pilpres. Akan tetapi, perempuan itu akhirnya kalah dalam pemilihan.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut