VILNIUS, iNews.id – Taiwan membuka kantor kedutaan de facto di Lithuania pada Kamis (18/11/2021). Langkah tersebut menjadi terobosan diplomatik sendiri bagi negara Asia Timur itu, yang pastinya semakin memicu kemarahan China.
Pada Agustus lalu, China sudah meminta Lithuania agar menarik duta besarnya di Beijing. Begitu pula sebaliknya, China mengatakan akan memanggil pulang dubesnya di Vilnius (ibu kota Lithuania) setelah Taiwan mengumumkan pembukaan kantor diplomatiknya di kota itu.
Shutdown AS Mungkin Berakhir setelah 40 Hari yang Melumpuhkan
Secara resmi, kantor kedutaan de facto yang dibuka Taipei di Vilnius bernama Kantor Perwakilan Taiwan di Lithuania. Sementara, di negara-negara lainnya di Eropa dan AS, kantor perwakilan negara pulau itu hanya menggunakan nama kota “Taipei”.
Beijing selama ini selalu mengklaim Taiwan sebagai bagian dari China. Pemerintah negeri tirai bambu pun kerap mewanti-wanti dunia agar tidak mengakui Taiwan sebagai negara merdeka. Penggunaan kata “Taiwan” pada nama kantor perwakilan di Vilnius, dipandang China sebagai bentuk pengakuan Lithuania terhadap kedaulatan negara pulau itu.
Dukungan Uni Eropa ke Taiwan Bikin China Murka, Begini Peringatan Keras Beijing
China juga meningkatkan tekanan untuk membuat negara lain membatasi interaksi mereka dengan Taiwan, atau memutuskan hubungannya sama sekali. Saat ini, hanya 15 negara yang memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan.
Uni Eropa ke Taiwan: Anda Tak Sendirian, Kami Mendukung Anda!
Kementerian luar negeri Taiwan mengatakan, pembukaan kantor perwakilan di Vilnius akan membuka jalan baru dan menjanjikan bagi hubungan antara Taiwan dan Lithuania. Ada potensi besar untuk kerja sama kedua negara dalam industri termasuk semi-konduktor, laser, dan fintech.
“Taiwan akan menghargai dan mempromosikan persahabatan baru ini berdasarkan nilai-nilai kita bersama,” demikian pernyataan Pemerintah Taiwan yang dikutip Reuters, Kamis (18/11/2021).
Selain Lithuania, banyak juga negara lain yang memiliki kantor kedutaan de facto di Taipei, termasuk beberapa negara anggota Uni Eropa, Inggris, Australia, dan Amerika Serikat.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku