Tak Akur sejak sebelum Invasi Rusia, Wali Kota Kiev Balas Kritik Presiden Zelensky
KIEV, iNews.id - Wali Kota Kiev, Vitali Klitschko membalas kritik-kritik yang dilontarkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Kritik-kritik tersebut terkait langkah-langkah diambilnya dalam membantu penduduk mengatasi pemadaman listrik di Kiev.
Mantan petinju profesional itu mengatakan, perselisihannya dengan Zelensky sebagai hal 'tidak masuk akal' di tengah invasi militer Rusia.
"Saya tidak ingin terlibat dalam pertempuran politik, terutama dalam situasi saat ini. Itu tidak masuk akal. Ada yang harus kulakukan di kota," kata Klitschko dalam video yang diposting di Telegram.
Klitschko mengatakan 430 pusat pemanasan dibangun untuk membantu warga mengatasi dampak serangan Rusia terhadap pembangkit listrik. Lebih dari 100 lagi direncanakan akan didirikan jika terjadi kondisi ekstrem.
Minggu lalu Presiden Zelensky mengaku mencatat ada banyak keluhan tentang langkah-langkah yang diambil di ibu kota.
Klitschko, yang telah terlibat sejumlah perselisihan dengan Zelensky sebelum invasi mengatakan, sekutu presiden telah terlibat dalam manipulasi tentang upaya kota.
"Sederhananya, ini tidak baik. Tidak baik untuk Ukraina atau mitra asing kami. Hari ini, tidak seperti sebelumnya, setiap orang harus bersatu dan bekerja sama. Dan di sini kita memiliki semacam permainan politik," kata Klitschko.
Zelensky dalam sepekan terakhir mempromosikan upaya ribuan 'pusat tak terkalahkan' yang didirikan di seluruh Ukraina. Tempat tersebut menyediakan sambungan pemanas, air, internet dan telepon seluler.
Dalam pidato video malamnya pada hari Jumat, Zelensky mengatakan, Wali Kota Kiev tidak berbuat banyak untuk membantu warga yang terkepung.
"Sederhananya, dibutuhkan lebih banyak pekerjaan," kata Zelensky.
Zelenskiy terpilih dengan telak pada 2019, lima tahun setelah Klitschko pertama kali menjabat. Sebelum perang, kedua pemimpin berselisih tentang cara menjalankan ibu kota dan layanannya.
Dalam pertengkaran publik yang jarang terjadi, Zelensky mengkritik wali kota Kiev atas pusat darurat.
Editor: Umaya Khusniah