Tak Bisa Move on, Pria Ini Rela Habiskan Rp475 Juta Bikin Patung Silikon Mendiang Istri
NEW DELHI, iNews.id - Seorang pria di India menghabiskan kocek 2,5 lakh rupee atau sekitar Rp475 juta untuk membuat patung silikon yang mirip mendiang istrinya. Patung dibuat sangat mirip dengan mendiang, seperti di karya di Museum Madame Tuss-aud.
Pria bernama Tapas Sandilya itu rela merogoh kocek dalam-dalam lantaran rasa cintanya terhadap sang istri, Indrani. Patung tersebut dia letakkan dalam posisi duduk di sofa rumah pasangan itu di Kolkata.
Indrani meninggal dunia tahun lalu setelah terpapar Covid-19. Pembuatan patung itu juga atas keinginan Indrani sejak lama. Menurut Tapas, 10 tahun lalu istrinya mengungkapkan keinginan agar setelah meninggal dirinya dibuatkan patung. Keinginan itu terlintas setelah mereka berkunjung ke kuil Iskcon di Mayapur. Di kuil itu Indrani terkagum dengan patung pendiri ordo AC Bhaktivedanta Swami yang tampak seperti hidup.
Patung silikon Indrani memiliki berat sekitar 30 kg dan dipakaikan kain sari dari sutra Negara Bagian Assam.
Tapas juga memasang perhiasan emas pada patung sebagaimana kesukaan Indrani. Dengan demikian pensiunan PNS itu merasa seperti ditemani sang istri saat berada di ruang keluarga.
Menurut Tapas tak mudah untuk membuat patung Indrani. Untuk mencangkok rambut saja dibutuhkan waktu sebulan. Hal lain yang membuat sulit adalah ada beberapa helai rambut Indrani yang bewarna abu-abu.
Tapas mengatakan, awalnya keluarga tidak mendukung pembuatan patung Indrani, namun akhirnya mereka mengalah. Untuk membuat patung, Tapas menyerahkan kepada ahlinya yakni pengerajin berpengalaman.
“Jika kita bisa menyimpan foto-foto berbingkai di rumah setelah seseorang meninggal, mengapa tidak dengan patung?” ujarnya, dikutip dari Times of India.
Meski demikian, di satu sisi, Tapas mengakui patung itu justru membuat dirinya rindu dengan Indrani. Dia merasa terpukul dengan kepergian sang istri, apalagi di saat-saat terakhir mereka tak bisa bersama.
“Saya menjalani isolasi, sementara Indrani di rumah sakit. Saya tidak akan pernah melupakan itu, tapi patung ini menghadirkan perasaan bahwa dia selalu bersama saya,” ujarnya.
Editor: Anton Suhartono