Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kisah Georgina Rodriguez Dipecat karena Cristiano Ronaldo, Kini Jadi Ikon Global
Advertisement . Scroll to see content

Tak Cuma Ketakutan dan Kecemasan, Krisis Korona Lahirkan Kebaikan Berlimpah di AS

Sabtu, 21 Maret 2020 - 19:22:00 WIB
Tak Cuma Ketakutan dan Kecemasan, Krisis Korona Lahirkan Kebaikan Berlimpah di AS
Seorang turis berpose dengan seorang pria berpakaian seperti Patung Liberty di Times Square di Manhattan, New York City. (FOTO: Johannes EISELE / AFP)
Advertisement . Scroll to see content

LOS ANGELES, iNews.id - Dari berbelanja bahan makanan untuk orangtua, mengantarkan makanan, hingga menawarkan kelas gratis secara online, tindakan kebaikan selama pandemi korona memberikan saat-saat sukacita yang menggembirakan di Amerika Serikat (AS) yang diliputi kecemasan.

Di California, negara terpadat di AS sekaligus salah satu yang paling terpukul korona, ribuan orang menggunakan aplikasi internet untuk menawarkan bantuan kepada tetangga yang membutuhkan.

Di San Diego, misalnya, sebuah grup Facebook diciptakan untuk mengoordinasikan upaya sukarela, yang disebut San Diego Community Volunteers. Kini sudah banyak orang yang bergabung dan turut yang menawarkan bantuan, naik dari 50 anggota menjadi 400 dalam hitungan hari.

Di tempat lain, restoran populer Puesto, yang terpaksa ditutup karena korona, memberikan sekitar 500 paket gratis pekan ini.

"Kami akan kembali kuat dengan taco-taco untuk semua orang," isi pernyataan restoran dalam postingan di Instagram, setelah mengumumkan tutup, seperti dilaporkan AFP, Sabtu (21/3/2020).

Supermarket di seluruh negeri juga ikut membantu lansia, memberikan jam spesial bagi orang-orang berusia 65 tahun ke atas untuk memastikan mereka bisa makan dan menghindari keramaian.

Jaringan supermarket Raley's, yang berbasis di California utara, menyatakan bahwa hari ini pihaknya memulai program khusus yang menawarkan tas belanjaan dengan potongan harga bagi lansia dan orang yang membutuhkan.

Di Walnut Creek, dekat San Francisco, di mana penduduk diperintahkan tinggal di rumah, seorang dokter gigi menawarkan layanan gigi darurat secara gratis untuk mengurangi kemacetan di ruang gawat darurat rumah sakit.

David Nisenboyn mengaku dia pertama-tama akan berkonsultasi melalui telepon dan video sebelum menentukan apakah akan menerima pasien.

"Saya punya banyak waktu untuk berkonsultasi jika diperlukan, kita dikurung tiga pekan!" kata dia.

Lebih jauh ke utara, di negara bagian tetangga Oregon, Shine Spirit membuat produk sampingan mereka menjadi solusi pembersih tangan dengan alkohol 80 persen.

Di kota kecil Coos Bay, juga di Oregon, pemilik kedai kopi John Beane mengadakan acara cerita virtual untuk anak-anak setelah menutup kafenya.

"Kami datang dari teater dan cerita-cerita yang selalu menjadi bagian dari toko," ujar Beane, pemilik So It Goes Coffeehouse, kepada AFP.

"Beberapa bagian terbaik dari pekerjaan kami adalah anak-anak yang cerdas dan ingin tahu yang kebanyakan kami temui setiap hari."

"Sekolah mereka ditutup untuk saat ini, seperti kami, dan kami memiliki banyak orangtua sekarang di rumah merawat mereka," ujarnya.

"Ini adalah sesuatu yang kami pikir kami bisa lakukan dengan baik untuk mereka."

Di negara bagian Washington, Kota Seattle -pusat virus korona di AS- tempat musik berusaha menenangkan ketakutan akan pandemi dengan menyiarkan live konser virtual.

Penulis terkenal yang berbasis di Seattle, Ijeoma Oluo, meluncurkan dana bantuan untuk membantu para seniman yang sangat terpengaruh oleh pandemi tersebut.

"Saya tahu bahwa sejauh ini setiap acara berbicara yang saya miliki untuk bulan berikutnya telah dibatalkan atau ditunda, dan saya dalam posisi yang sangat langka dan istimewa untuk dapat mengatasi hal ini secara finansial," tulisnya, di laman GoFundMe.

"Dana ini ditujukan untuk membantu mereka yang berada di komunitas seni Seattle yang lebih besar yang terkena dampak finansial dari pembatalan karena korona, dengan prioritas diberikan kepada seniman BIPOC, transgender dan seniman non-biner, dan seniman penyandang cacat -tetapi kami akan mencoba membantu sebanyak mungkin seniman yang membutuhkan di Seattle," kata dia.

Pada Jumat pagi, dana tersebut terkumpul hampir 200.000 dolar AS dari target 300.000 dolar AS.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut