Tak Dipakai 4 Tahun, Pesawat Boeing 767 Bekas Maskapai Rusia Ini Dijual Rp11 M
HONG KONG, iNews.id - Pesawat komersial Boeing 767 milik maskapai Rusia Transaero yang bangkrut dan kini ditelantarkan di bandara Hong Kong dijual dengan harga 795.000 dolar AS atau sekitar Rp11,3 miliar. Padalah harga aslinya mencapai triliunan rupiah.
Otoritas Bandara Hong Kong telah mengirim surat penawaran atas pesawat yang 4 tahun tak dipakai itu ke berbagai pihak.
Dalam surat pemberitahuan, pesawat tidak memiliki catatan pemeliharaan dan tidak dalam kondisi baik. Disebutkan pula, peminat harus mengeluarkan pesawat dalam waktu 3 bulan sejak transaksi, baik keseluruhan atau sebagian.
Pada Oktober 2015, maskapai swasta Rusia Transaero bangkrut dengan menanggung banyak utang. Pesawat dengan nomor penerbangan UN 965 itu melayani penerbangan dari Bandara Domodedovo, Moskow, menuju Hong Kong dan tiba pada 26 Oktober atau sehari setelah izin operasi maskapai dicabut.
Itu adalah penerbangan terakhir Transaero. Pesawat Boeing 767 itu ditelantarkan begitu saja.
Lalu pada Desember 2015, otoritas bandara menahan pesawat karena tidak membayar biaya parkir. Pada Juli 2016, operator berusaha mengambil kembali pesawat menggunakan Ordonansi Otoritas Bandara. Namun, saat itu otoritas sudah memperoleh perintah pengadilan untuk menjual pesawat dalam kondisi apa adanya.
Para ahli penyewaan pesawat memperkirakan, untuk bisa menerbangkan kembali pesawat itu dibutuhkan biaya perbaikan jutaan dolar AS. Dengan demikian kecil kemungkinan pembeli akan mengoperasikannya kembali, melainkan dijual secara bagian per bagian.
David Yu, pakar penilai pesawat dari International Society of Transport Aircraft Trading, seperti dikutip dari South China Morning Post, Selasa (14/5/2019), mengatakan, harga yang ditawarkan oleh otoritas berada di atas nilainya.
Dengan demikian, lanjut dia, akan sulit untuk menjualnya, baik dalam bentuk sebagian maupun utuh seperti kondisi saat ini.
“Dibutuhkan banyak modal tambahan untuk membuatnya dapat diterbangkan lagi, termasuk merekonstruksi catatan dan perawatan lainnya," kata David.
Penawaran akan ditutup pada 9 Agustus 2019.
Editor: Anton Suhartono