Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kebakaran Dahsyat di Jepang Ludeskan 170 Rumah, Api Menyebar ke Hutan
Advertisement . Scroll to see content

Tak Main-Main, Jepang Perpanjang Keputusan untuk Tembak Jatuh Setiap Rudal Korut

Senin, 12 Juni 2023 - 11:13:00 WIB
Tak Main-Main, Jepang Perpanjang Keputusan untuk Tembak Jatuh Setiap Rudal Korut
Jepang memperpanjang keputusan untuk menembak jatuh setiap rudal atau roket Korut (Foto: Kemhan Korsel)
Advertisement . Scroll to see content

TOKYO, iNews.id - Jepang memperpanjang keputusannya untuk menembak jatuh setiap roket atau rudal Korea Utara (Korut), termasuk puing-puingnya. Korut meluncurkan satelit mata-mata pertamanya pada 31 Mei lalu, namun gagal. Roket yang membawanya mengalami kerusakan pada mesin pendorong sehingga jatuh ke laut.

Kementerian Pertahanan (Kemhan) Jepang pertama kali mengumumkan kebijakan untuk menembak setiap roket atau rudal Korut pada 29 Mei karena bisa mengganggu keamanan nasionalnya. Perintah itu dikeluarkan setelah Korut melayangkan surat pemberitahuan ke Penjaga Pantai Jepang soal rencana peluncuran satelit.

Setelah kegagalan peluncuran tersebut, Kim Yo Jong, adik pemimpin Korut Kim Jong Un, mengumumkan negaranya akan mencoba peluncuran lagi dalam waktu dekat. Korut menggunakan teknologi rudal balistik pada roket pendorong yang membawa satelit mata-matanya, Malligyong-1, ke orbit.

“Mengenai perintah penetapan langkah-langkah untuk menghancurkan rudal balistik yang dikeluarkan pada 29 Mei 2023, kami akan memperpanjangnya sementara untuk periode setelah 11 Juni 2023,” bunyi pernyataan Kemhan Jepang, seperti dikutip dari RT.

Sejak akhir Mei lalu, militer Jepang mengerahkan rudal sistem pertahanan Patriot buatan Amerika Serikat (AS) ke pulau-pulau di barat daya. Selain itu kapal perang perusak Aegis Jepang yang dipersenjatai sistem pencegat SM-3 dikerahkan untuk berpatroli di Laut China Timur.

Peluncuran satelit oleh Korut yang menggunakan teknologi rudal balistik melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB. Resolusi itu melarang Korut menggunakan teknologi rudal balistik untuk tujuan apa pun.

Dalam sidang Dewan Keamanan PBB merespons peluncuran satelit Korut, AS mendesak anggota lain untuk mengutuk Korut. Namun, Rusia dan China menolak seruan itu dengan alasan negara itu berhak menjaga keamanan nasionalnya dari gangguan pihak asing.

Korut meluncurkan satelit mata-mata sebagai respons atas meningkatnya aktivitas militer AS di kawasan. 

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut