Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Momen Haru Anies Lepas Putrinya Mutiara Pergi Kuliah S2 ke Amerika Serikat
Advertisement . Scroll to see content

Tak Menyangka Dapat Hadiah Nobel, Profesor Harvard Ini Sempat Mengira Jadi Korban Penipuan

Selasa, 15 Oktober 2019 - 17:38:00 WIB
Tak Menyangka Dapat Hadiah Nobel, Profesor Harvard Ini Sempat Mengira Jadi Korban Penipuan
Akademi Sains Kerajaan Swedia mengumumkan pemenang Hadiah Nobel Ekonomi 2019 (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

BOSTON, iNews.id - Akademi Sains Kerajaan Swedia mengumumkan Michael Kremer, profesor dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, sebagai salah satu pememang Hadiah Nobel Ekonomi 2019. Namanya dimumkan pada Senin (14/10/2019) di Stockholm.

Menurut Kremer, kepada Associated Press, Selasa (15/10/2019), pada hari itu muncul pesan melalui Skype yang tampaknya berasal dari Swedia. Isinya seseorang ingin berkomunikasi dengan pria 54 tahun itu melalui Skype sesegera mungkin karena penting.

Dia pun akhirnya menerima permintaan untuk berkomunikasi dan baru sadar memenangkan Hadiah Nobel Ekonomi 2019, bersama dua orang lainnya, yakni pasangan suami istri Abhijit Banerjee dan Esther Duflo, yang juga berasal dari AS.

(Michael Kremer/AFP)

Sementara itu dalam keterangannya, Kremer memandang ilmu ekonomi telah berubah selama beberapa tahun terakhir menjadi disiplin di mana para peneliti bisa terlibat lebih banyak dengan orang-orang di lapangan.

Meskipun dia menyadari kemiskinan global sulit unuk dikurangi, para peneliti belajar lebih banyak mengenai apa yang membuat berhasil dan yang tidak. Hasil penelitian mereka menjadi acuan bagi pemerintah setempat untuk berbuat lebih efektif dalam menangani masalah.

Dalam penjelasannya, juri dari Akademi Sains Kerajaan Swedia menyatakan, pemenang tahun ini telah memperkenalkan pendekatan baru untuk mendapatkan jawaban tentang cara terbaik untuk memerangi kemiskinan global.

Dilanjutkan, Kremer serta Banerjee dan Duflo menemukan cara efisien untuk memerangi kemiskinan dengan memecahkan masalah sulit menjadi hal lebih sederhana dan mudah dikelola, yang kemudian dapat dijawab melalui eksperimen lapangan.

"Sebagai hasil langsung dari salah satu studi mereka, lebih dari 5 juta anak-anak India telah mendapatkan manfaat dari program bimbingan belajar yang efektif di sekolah. Contoh lain adalah subsidi besar untuk perawatan kesehatan yang telah diperkenalkan di banyak negara," kata juri.

Ketiganya akan menerima penghargaan langsung dari Raja Carl XVI Gustaf dalam upacara di Stockholm pada 10 Desember 2019, sekaligus menandai meninggalnya sang pencetus, Alfred Nobel.

Program Hadiah Nobel Ekonomi dimulai pada 1968 untuk menandai peringatan 300 tahun bank sentral Swedia dan pertama kali diberikan pada 1969.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut