Tak Satu pun Anggota Hamas Tewas dalam Serangan Israel ke RS Nasser Gaza
GAZA, iNews.id - Hamas mengutuk serangan Israel terhadap Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, Gaza Selatan, pada Senin (25/8/2025). Serangan brutal tersebut menewaskan 21 orang, termasuk lima jurnalis.
Kelompok perlawanan yang berkuasa di Jalur Gaza itu menegaskan, tak satu pun dari korban tewas merupakan anggotanya.
Sebelumnya Israel mengklaim militernya menargetkan kamera CCTV Hamas dan menewaskan enam pejuang dalam serangan tersebut.
Hamas membantah pernyataan pemerintah Israel soal enam anggotanya yang tewas dalam serangan yang menuai kecaman global itu. Selain jurnalis, serangan Israel turut menewaskan petugas medis.
Menurut Hamas, identitas yang dirilis Israel terkait enam orang yang tewas keliru. Dua dari enam nama yang disebutkan tidak tewas dalam serangan ganda tersebut.
Mereka meninggal dalam serangan di waktu dan lokasi lain, termasuk satu orang di Al Mawasi, jauh dari Rumah Sakit Nasser.
Sebelumnya, militer Israel mengklaim berdasarakan investigasi awal. targetnya adalah kamera yang ditempatkan di area tersebut dan digunakan oleh Hamas untuk memantau pergerakan pasukan Israel.
"Menanggapi hal ini, pasukan Israel bertindak untuk menghancurkan kamera tersebut," bunyi pernyataan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Saat serangan pertama terjadi, salah satu jurnalis dari Reuters, Hussam Al Masri, melakukan siaran langsung. Siaran itu tiba-tiba mati akibat serangan. Al Masri juga tewas akibat serangan.
Empat jurnalis lainnya yang tewas dalam serangan itu adalah Ahmed Abu Aziz, Mariam Abu Daqqa, Mohammad Salama, dan Moaz Abu Taha.
Serangan ganda itu tampaknya disengaja oleh Israel. Pasukan Israel pertama kali mengebom fasilitas rumah sakit. Setelah menunggu sekitar 10 menit, saat petugas medis dan wartawan tiba di lokasi untuk mengevakuasi korban dan meliput, Israel menjatuhkan bom lainnya.
Israel selalu memggunakan alasan keberadaan Hamas untuk menyerang target sipil dan jurnalis.
Editor: Anton Suhartono