Tak Tanggung-Tanggung, Jepang Anggarkan Rp376 Triliun per Tahun demi Tambah Kelahiran
TOKYO, iNews.id - Jepang terus melakukan berbagai upaya untuk mendorong warganya memiliki anak. Negeri Sakura mengalami krisis kependudukan, bahkan mencatat rekor angka kelahiran terendah pada 2022.
Menteri Ekonomi Shigeyuki Goto mengatakan, Perdana Menteri Fumio Kishida telah menginstruksikan untuk menyisihkan sekitar 3,5 triliun yen atau sekitar Rp376,2 triliun dari anggaran tahunan untuk perawatan anak. Kishida, lanjut Goto, memerintahkan penambahan anggaran tahunan itu dalam pertemuan kabinet yang juga dihadiri Menteri Keuangan Shunichi Suzuki, Rabu (31/5/2023). Menteri perekonomian juga hadir dalam pertemuan tersebut.
Angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. Pemerintah sebelumnya memperkirakan anggaran sekitar 3 triliun yen per tahun untuk memperluas tunjangan perawatan anak dan pengeluaran terkait lainnya.
"Perdana Menteri Kishida memberi tahu kami untuk mempertimbangkan perluasan anggaran perawatan anak sekitar 3,5 triliun yen dalam penyusunan anggaran tahunan," kata Goto, dikutip dari Reuters.
Anggaran tersebut akan digunakan untuk membantu pendidikan tinggi, mencegah pelecehan anak terkait kemiskinan, dan memastikan perawatan medis untuk anak-anak cacat.