Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Targetkan 1 Juta Panel Interaktif Terpasang di Sekolah Tahun Depan
Advertisement . Scroll to see content

Tak Terima Anaknya Dibully, Ini yang Dilakukan Sang Ibu di Sekolah

Rabu, 09 November 2022 - 16:04:00 WIB
Tak Terima Anaknya Dibully, Ini yang Dilakukan Sang Ibu di Sekolah
Ibu di Argentina nekat mendatangi sekolah dan menghajar teman kelas anaknya. (Foto: CEN)
Advertisement . Scroll to see content

BUENOR AIRES, iNews.id - Seorang ibu di Argentina nekat mendatangi sekolah dan menghajar teman kelas anaknya. Sebelumnya, korban dilaporkan telah membully anak sang ibu hingga berlumuran darah

Roxana dengan berani menghajar seorang siswa laki-laki di sebuah sekolah di Provinsi Rio Negro, Argentina. Rekaman Roxana tengah menghajar siswa itu pun viral di media sosial.

Dilansir dari Daily Star, Rabu (9/11/2022), peristiwa itu bermula saat anaknya, Benjamin pulang sekolah dalam keadaan berlumuran darah. Kepada Roxana, Benjamin mengaku dihajar di kamar mandi hingga pakainnya robek, diludahi dan dipanggil gendut. Benjamin juga diancam akan dihajar di pintu keluar sekolah.

Tak terima anaknya mengalami perundungan, Roxana pun melaporkan kejadian itu ke pihak sekolah. Sayangnya, pihak sekolah tak segera mengambil sikap atas kasus bullying tersebut. 

"Saya melaporkan hal ini ke pihak sekolah dan mereka tidak pernah memberi saya jawaban. Mereka mengaku tidak dapat campur tangan karena siswa masih di bawah umur," katanya. 

Dengan perasaan marah, Roxana nekat masuk ke kelas anaknya. Dia meminta Benjamin menunjukkan siapa pelaku bullying. 

Dengan cepat, Roxana segera menangkap bocah itu dan menjepitnya ke dinding. Dia menyingkirkan topi bocah tersebut dan mulai menghajarnya membabi buta.

"Ada masalah apa kamu dengan anakku? Kamu punya satu tahun lagi untuk lulus, dasar bajingan," katanya berteriak.

Sontak, aksi itu membuat ricuh siswa-siswa yang lain. Butuh dua orang dewasa dan sejumlah siswa untuk melerai keduanya. 

Setelah video itu tersebar, Roxana pun meminta maaf. Dia berjanji akan meminta maaf kepada korban dan keluarganya. 

Kementerian Pendidikan mengkritik serangan tersebut. Mereka pun menggelar penyelidikan atas kasus tersebut. 

Otoritas pendidikan di Alto Valle mengajukan pengaduan terhadap orang yang memasuki tempat tersebut dan secara fisik dan verbal menyerang anak di bawah umur. 

"Bagaimana orang dewasa - yang tidak bekerja atau bersekolah di sekolah - berhasil memasuki gedung dan kemudian ke ruang kelas, tanpa izin apa pun?" kata mereka.

Direktur sekolah Lucas Frank mengataka ada hak dan kewajiban orang tua, siswa dan guru. 

"Apa yang terjadi bukanlah hal kecil," katanya.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut