Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Iran Gelar Latihan Militer Besar-besaran, Siap Perang Lagi Lawan Israel?
Advertisement . Scroll to see content

Tak Terpengaruh Korut, Latihan Militer Korsel dan AS Digelar 1 April

Selasa, 20 Maret 2018 - 13:12:00 WIB
Tak Terpengaruh Korut, Latihan Militer Korsel dan AS Digelar 1 April
Militer AS dan militer Korsel (menggunakan ikat kepala berwarna biru) dalam latihan gabungan militer. (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

SEOUL, iNews.id - Latihan militer gabungan antara Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) yang sempat tertunda karena Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang dipastikan akan digelar pada April selama sebulan.

Latihan tempur ini digelar di tengah rencana pertemuan antara Korsel dan Korea Utara (Korut) serta Korut dan AS, membahas pelucutan senjata nuklir. Sebelumnya Korut mengecam latihan perang tersebut karena dianggap sebagai provokasi dan meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea.

Namun pertemuan tersebut tak memengaruhi rencana latihan militer.

"Latihan Foal Eagle akan diadakan selama 1 bulan pada April setelah ditunda disebabkan Olimpiade dan setiap negara memiliki agenda militer tersendiri," kata seorang sumber di Seoul, kepada AFP, Selasa (20/3/2018).

Latihan militer AS-Korsel ini digelar rutin setiap tahun. Pada tahun lalu, latihan perang Foal Eagle digelar selama 2 bulan, yakni dari Maret hingga April 2017.

Dilaporkan secara terpisah oleh BBC, AS dan Korsel menetapkan tanggal latihan militer tahun ini berlangsung mulai 1 April. Latihan tersebut merupakan titik utama dari pertikaian di Semenanjung Korea. Hal ini lantaran Korut menanggap AS-Korsel mempersiapkan sebuah invasi melalui latihan itu.

Sedangkan, AS dan Korsel bersikeras latihan tersebut semata-mata untuk tujuan pertahanan, dan didasarkan pada perjanjian pertahanan bersama yang ditandatangani pada 1953.

Foal Eagle atau Key Resolve merupakan latihan gabungan militer darat, laut, dan udara, serta simulasi komputer. Mereka juga berlatih untuk menghadapi serangan teror dan senjata kimia.

Rencananya, latihan tersebut melibatkan lebih dari 300.000 personel dan sumber daya militer yang besar.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut