Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 20 Stadion bakal Dikelola 3 Kementerian, Babak Baru Pengelolaan Aset Olahraga
Advertisement . Scroll to see content

Taliban Bubarkan Komisi Pemilihan Umum Afghanistan, Ada Apa?

Senin, 27 Desember 2021 - 13:40:00 WIB
Taliban Bubarkan Komisi Pemilihan Umum Afghanistan, Ada Apa?
Taliban membubarkan komisi pemilihan umum dan pengawas pemilu Afghanistan (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

ISLAMABAD, iNews.id - Pemerintahan Afghanistan di bawah Taliban membubarkan komisi pemilihan umum dan komisi pengawas pemilu. Selain itu, Taliban juga membubarkan dua kementerian.

Juru bicara pemerintahan Taliban Bilal Karimi mengatakan, komisi pemilihan independen dan komisi pengawasan pemilu dibubarkan karena tidak diperlukan untuk saat ini.

"Tidak diperlukan untuk situasi Afghanistan saat ini," ujar Bilal, dikutip dari Associated Press, Senin (27/12/2021).

Kedua komisi itu menjalankan tugas menyelenggarakan dan mengawasi semua jenis pemilu, termasuk pemilihan presiden serta anggota parlemen di pusat maupun daerah.

Bilal menegaskan, pembubaran tersebut tidak bersifat permanen. Jika kedua komisi itu dibutuhkan di masa mendatang, pemerintahan Taliban akan mengaktifkannya kembali.

Selain itu, lanjut Bilal, pemerintah juga membubarkan Kementerian Perdamaian dan Kementerian Urusan Parlemen. Dijelaskan, kedua kementerian itu juga tidak diperlukan dalam struktur pemerintah saat ini.

Taliban tampaknya merampingkan pemerintahan untuk alasan efisiensi akibat krisis ekonomi parah yang mendera Afghanistan sejak pengambilalihan kekuasaan pada Agustus lalu. Bahkan pemerintah terpaksa membayar pekerja dengan gandum.

Komunitas internasional sedang menunggu apa langkah-langkah dan kebijakan yang diambil Taliban sebelum mengakui pemerintahan baru Afghanistan. Mereka khawatir Taliban akan mengulangi lagi kebijakan seperti saat berkuasa 20 tahun silam. Namun Taliban membantahnya dan berupaya memenuhi desakan global, terutama soal pemenuhan hak-hak warga dan perempuan.

Taliban sebelumnya juga telah menutup Kementerian Pemberdayaan Perempuan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut