Taliban Kepung Provinsi Terakhir di Afghanistan, Ajak Milisi Berdamai
KABUL, iNews.id - Pejuang Taliban mengepung Panjshir, satu-satunya provinsi di Afghanistan yang belum mereka duduki sejak jatuhnya Kabul pada 15 Agustus. Pemimpin Taliban menyerukan kepada para milisi Panjshir untuk berdialog demi menghindari pertempuran.
Panjshir, wilayah yang berada di pegunungan, merupakan satu-satunya provinsi yang mengangkat senjata untuk melawan Taliban. Para milisi terdiri dari pengikut mujahidin serta mantan pasukan keamanan Afghanistan.
Di bawah kepemimpinan Ahmad Massoud, putra mantan komandan mujahidin saat melawan Uni Soviet Ahmad Shah Massoud, ribuan milisi dan mantan pasukan keamanan bertahan melawan Taliban.
Dalam rekaman pidato yang ditujukan kepada warga Panjshir, pemimpin senior Taliban Amir Khan Motaqi meminta para milisi untuk meletakkan senjata.
"Imarah Islam Afghanistan adalah rumah bagi semua warga Afghanistan," kata Motaqi, dalam rekaman video, seperti dilaporkan kembali Reuters, Rabu (1/9/2021).
Lebih lanjut dia mengatakan, Taliban membuat persiapan di empat sisi lembah Panjshir namun berupaya menghindari peperangan.
"Kami masih berusaha memastikan tidak ada perang dan masalah di Panjshir bisa diselesaikan dengan tenang dan damai," tutur Motaqi.
Dia menambahkan, Taliban telah melakukan berbagai upaya untuk mengajak para pemimpin milisi Panjshir bernegosiasi, namun sejauh ini belum membuahkan hasil.
Taliban sebelumnya juga mengumumkan amnesti bagi warga Afghanistan yang sempat bekerja untuk pasukan asing selama 20 tahun terakhir. Namun banyak dari mereka yang takut akan pembalasan sehingga ingin meninggalkan Afghanistan.
Pernyataan ini disampaikan setelah delapan anggota Taliban tewas saat masuk wilayah Panjshir. Seorang juru bicara Front Perlawanan Nasional Afghanistan yang menggordinir pasukan di Panjshir mengatakan, pasukan Taliban melancarkan serangan 2 hari lalu, mengincar tiga atau empat daerah, namun sejauh ini berhasil dipukul mundur.
Editor: Anton Suhartono