Taliban Larang Pekerja Perempuan di LSM, PBB Hentikan Sejumlah Program Bantuan di Afghanistan
WASHINGTON, iNews.id - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menginformasikan sejumlah program bantuan di Afghanistan dihentikan untuk sementara waktu. Organisasi itu juga memperingatkan adanya kemungkinan lebih banyak kegiatan terhenti akibat larangan Taliban terkait pekerja perempuan.
Kepala bantuan PBB Martin Griffiths, kepala badan-badan PBB dan beberapa kelompok bantuan dalam pernyataan bersama pada Rabu (28/12/2022) mengatakan, partisipasi perempuan dalam pemberian bantuan tidak dapat dinegosiasikan dan harus dilanjutkan. Mereka pun menyerukan pihak berwenang Taliban untuk membatalkan keputusan tersebut.
"Melarang perempuan dari pekerjaan kemanusiaan memiliki konsekuensi yang mengancam jiwa bagi semua warga Afghanistan. Beberapa program yang mendesak harus dihentikan sementara karena kekurangan staf perempuan," bunyi pernyataan itu.
Dalam pernyataan tersebut juga tertulis, mereka sebagai komunitas kemanusiaan mengalami kendala operasional akibat larangan tersebut.
Sebelumnya, larangan pekerja bantuan (LSM) perempuan diumumkan oleh pemerintahan Islam yang dipimpin Taliban pada hari Sabtu (24/12/2022). Aturan itu mengikuti larangan sebelumnya yang diberlakukan minggu lalu pada mahasiswi menempuh pendidikan di universitas. Pada bulan Maret, anak perempuan juga dilarang belajar di sekolah menengah.
"Tidak ada negara yang dapat melarang setengah dari populasinya untuk berkontribusi kepada masyarakat," kata pernyataan itu, yang juga ditandatangani oleh kepala UNICEF, Program Pangan Dunia, Organisasi Kesehatan Dunia, Program Pembangunan PBB dan komisaris tinggi PBB untuk pengungsi dan hak asasi manusia.
Empat kelompok global utama, yang bantuan kemanusiaannya telah mencapai jutaan warga Afghanistan pada Minggu (25/12/2022) mengaku menangguhkan operasi karena mereka tidak dapat menjalankan program mereka tanpa staf perempuan.
Pernyataan PBB mengatakan larangan pekerja bantuan perempuan dilakukan pada saat lebih dari 28 juta orang di Afghanistan membutuhkan bantuan untuk bertahan hidup. Negara itu bergulat dengan risiko kondisi kelaparan, penurunan ekonomi, kemiskinan yang mengakar dan musim dingin yang ekstrem.
Badan-badan PBB dan kelompok bantuan - termasuk World Vision International, CARE International, Save the Children U.S., Mercy Corps dan InterAction, berjanji untuk tetap teguh dalam komitmen untuk memberikan bantuan yang mandiri, berprinsip, dan menyelamatkan nyawa bagi semua perempuan, laki-laki dan anak-anak yang membutuhkannya.
Editor: Umaya Khusniah