Tambang Batu Giok di Myanmar Longsor, 13 Orang Tewas
YANGON, iNews.id - Setidaknya 13 orang tewas setelah terjadi tanah longsor di pertambangan batu giok Hpakant, Negara Bagian Kachin, Myanmar, Minggu (28/7/2019). Para korban merupakan pekerja dan petugas keamanan.
Departemen pemadam kebakaran Myanmar menyatakan, semua korban merupakan pria yang sedang bekerja di lokasi. Diperkirakan masih banyak korban yang terjebak di reruntuhan.
"Kami membawa dua pria yang terluka serta 13 jenazah," demikian pernyataan departemen, dikutip dari AFP.
Menurut petugas kepolisian, bagian atas tambang runtuh sekitar 200 meter dan menimpa pekerja di bawahnya.
Longsor terjadi setelah wilayah pertambangan diguyur hujan lebat sejak sepekan terakhir.
Meskipun peraturan yang baru mengharuskan pekerjaan di pertambangan harus dihentikan selama puncak musim hujan, dari Juli hingga September, para pekerja tetap beraktivitas di lokasi.
Tanah longsor di pertambangan giok Hpakant bukan kali ini terjadi. Pada April 2019, lebih dari 54 orang tewas ketika longsor mengubur para pekerja bersama puluhan kendaraan.
Hpakant merupakan puat perdagangan batu giok yang sebagian besar hasilnya dipasarkan ke China. Sebagian besar penambang merupakan anggota etnis minoritas yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk berburu batu permata hijau tembus pandang.
Watchdog Global Witness memperkirakan, industri ini bernilai sekitar 31 miliar dolar AS pada 2014.
Editor: Anton Suhartono