Tarik Pasukan di Suriah, Trump: AS Tak Ingin Jadi Polisi Timur Tengah

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan kembali keputusannya untuk menarik semua pasukan dari Suriah. AS tak ingin menjadi polisi Timur Tengah.

Trump mengatakan, AS tak mendapat apa-apa dari kehadirannya di Suriah, terutama setelah ISIS dihancurkan. Menurut dia, sudah saatnya bagi pihak lain untuk melanjutkan.

Baca Juga

Terbakar Cemburu, Mantan Suami Tusuk Pramugari Cantik 15 Kali hingga Tewas di Hotel Mewah

"Apakah AS ingin menjadi polisi Timur Tengah, tak mendapat apa-apa tapi tetapi menghabiskan hidup yang berharga serta triliunan dolar untuk melindungi orang lain yang dalam hampir semua kasus (mereka) tidak menghargai apa yang kami lakukan? Apakah kita ingin berada di sana selamanya? Waktunya bagi yang lain untuk berperang," kata Trump, dalam cuitannya, Kamis (20/12/2018).

Trump juga mengklaim, Rusia, Iran, Suriah, dan negara lain sebenarnya tak suka jika AS pergi. Namun kini mereka harus berjuang melawan ISIS tanpa AS.

"Saya membangun militer paling kuat di dunia. ISIS memerangi kami, mereka binasa," tuturnya lagi.

Keputusan Trump untuk membawa AS keluar dari Suriah ditentang para sekutu. Hal itu juga bertentangan dengan kebijakan AS yang telah lama dibuat untuk Suriah dan di kawasan.

"Keluar dari Suriah bukanlah kejutan. Saya sudah menyampaikan hal ini sejak bertahun-tahun lalu. Enam bulan lalu ketika saya sangat terbuka untuk melakukannya, saya setuju untuk tinggal lebih lama," tulis Trump, dalam cuitan sebelumnya.

"Rusia, Iran, Suriah, dan lainnya adalah musuh lokal ISIS. Kami kamu sudah melakukan tugas di sana. Waktunya pulang dan membangun kembali. #MAGA."

Editor: Anton Suhartono