Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Badai Salju Terjang New York, 400 Penerbangan Dibatalkan
Advertisement . Scroll to see content

Tegang, China Usir Kapal Perang AS USS Chancellorsville di Laut China Selatan

Selasa, 29 November 2022 - 16:09:00 WIB
Tegang, China Usir Kapal Perang AS USS Chancellorsville di Laut China Selatan
Kapal perang USS Chancellorsville diusir dari dekat Kepulauan Spratly, Laut China Selatan (Foto: US Navy via Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.id - Militer China mengklaim telah mengusir kapal perang Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS) di perairan dekat Kepulauan Spratly, Laut China Selatan. Kapal perang yang diusir itu berjenis cruiser atau jelajah USS Chancellorsville.

Juru Bicara Komando Armada Selatan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) Tian Junli menyebut kapal perang AS menyusup secara ilegal ke perairan tersebut.

"Aktivitas militer AS sangat melanggar kedaulatan dan keamanan China," kata Junli, dikutip dari Reuters, Selasa (29/11/2022).

Komando Armada Selatan China sebelumnya mengeluarkan pernyataan di WeChat, kehadiran kapal jelajah AS menimbulkan risiko keamanan di Laut China Selatan. Tindakan itu dianggap sebagai bukti dari hegemoni navigasi dan militerisasi AS di Laut China Selatan.

Merespons kehadiran USS Chancellorsville, pasukan China akan tetap waspada.

Kapal perang USS Chancellorsville yang dilengkapi rudal berpemandu baru-baru ini juga berlayar melintasi Selat Taiwan.

Sementara itu AL AS membantah pernyataan Junli bahwa armadanya melanggar kedaulatan China. Disebutkan, apa yang disampaikan PLA merupakan bentuk kesalahan China dalam menggambarkan operasi maritim AS yang sah.

"USS Chancellorsville (CG 62) melakukan FONOP (operasi kebebasan navigasi) ini sesuai dengan hukum internasional dan kemudian melanjutkan untuk melakukan operasi normal di perairan di mana kebebasan laut lepas berlaku," bunyi pernyataan.

AS membela hak setiap negara untuk terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun hukum internasional membolehkan.

China mengklaim hampir seluruh perairan Laut China Selatan sebagai wilayahnya melalui sembilan garis putus-putus. Sementara AS menolak klaim teritorial China itu.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut