Teko Berusia 3.000 Tahun Terjual Rp8 M dalam Lelang Kontroversial
BEIJING, iNews.id - Hiasan teko berusia 3.000 tahun yang dijarah oleh pasukan Inggris dari istana kekaisaran China di Beijing terjual dengan harga 410.000 poundsterling atau sekitar Rp8 miliar.
Teko terbuat dari perunggu itu terjual di acara lelang di Galeri Lelang Canterbury di Inggris pada Rabu lalu, meski China memprotesnya.
Dilaporkan South China Morning Post, Jumat 13 April 2018, sehari sebelum lelang, Badan Warisan Budaya China menyatakan, tidak mengakui lelang tersebut. Mereka menentang keras dan mengecam Galeri Lelang Canterbury yang memaksakan diri menjual barang warisan budaya milik negara lain.
Hal yang mengejutkan, angka penjualan itu lebih tinggi dua kali lipat dari yang diperkirakan. Namun identitas pembelinya tidak dipublikasikan.
Hiasan teko air itu dibuat di zaman Dinasti Zhou yang berkuasa pada periode 1047 hingga 772 SM. Diyakini, hiasan teko bersejarah ini hanya ada tujuh di dunia, lima di antaranya disimpan di museum.
Berdasarkan keterangan rumah lelang, teko itu dijarah dari Istana Musim Panas di Beijing oleh Harry Lewis Evans, seorang kapten Angkatan Laut Kerajaan Inggris saat Perang Opium II.
Sebelumnya, rumah lelang memperkirakan teko ini terjual dengan harga 120.000 hingga 200.000 poundsterling. Tapi sejak diumumkan pada bulan lalu, respons para kolektor dari berbagai negara sangat tinggi.
Keberadaan hiasan teko itu pertama kali diungkap oleh seorang ahli benda purbakala China, Alastair Gibson, di sebuah kota yang tak disebutkan namanya. Pemiliknya menjual hiasan teko itu bersama barang lainnya pada Desember 2017 dengan harga 37.000 poundsterling.
Editor: Anton Suhartono