Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Profil dan Biodata Carlos Forbs, Pemain Portugal Pakai Nomor Keramat Cristiano Ronaldo
Advertisement . Scroll to see content

Tenaga Medis Covid-19 di Portugal Terharu Dikirimi Makanan Pengungsi Suriah

Rabu, 15 April 2020 - 05:21:00 WIB
Tenaga Medis Covid-19 di Portugal Terharu Dikirimi Makanan Pengungsi Suriah
Ilustrasi hidangan khas Timur Tengah, hummus. (Foto: Pixabay.com)
Advertisement . Scroll to see content

LISBON, iNews.id – Seorang perawat di Portugal, Nuno Delicado, yang tengah letih dan kelaparan malam itu, menerima kejutan tak terkira dari sebuah restoran Suriah. Dia menerima kiriman makanan ke rumah sakit di Kota Lisbon, tempat dia bertugas merawat pasien pengidap virus corona (Covid-19).

Namun, kisah mengharukan yang datang dari para juru masak itulah yang membuat Delicado terkejut. Tayybeh adalah restoran milik pasangan pengungsi asal Suriah yang melarikan diri dari negara mereka karena perang beberapa tahun lalu.

Sejak pertengahan Maret, pasangan suami istri Ramia Abdalghani dan Alan Ghumim (keduanya berusia 36 tahun) memang rutin mengirimkan makanan gratis ke para tenaga kesehatan yang berjuang melawan pandemi di Ibu Kota Portugal, Lisbon.

“Kami dibantu oleh orang-orang yang telah melalui masa sulit.Ini jadi pelajaran yang berharga bagi kita semua,” ujar Delicado, dikutip Reuters, Selasa (14/4/2020) kemarin.

“Perbuatan itu menunjukkan bahwa dalam sebuah masyarakat, kita harus selalu ada buat satu sama lain,” ucapnya bergetar.

Pemerintah Portugal sejauh ini telah melaporkan 16.900 kasus positif Covid-19 dan 535 di antaranya meninggal dunia. Sebagian besar tenaga kesehatan tidak memiliki waktu cukup untuk menyiapkan bekal makanan dari rumah. Sementara, kantin di rumah sakit tutup akibat aturan karantina wilayah.

Alhasil, para pejuang kesehatan itu bergantung pada sejumlah restoran seperti Tayybeh untuk mendapatkan makanan, kata Delicado.

Pasangan pemilik Tayybeh pindah ke Portugal empat tahun lalu, tetapi baru pada tahun lalu, mereka membuka sebuah restoran di Lisbon setelah mencoba banyak usaha. Di Ibu Kota Portugal itu, mereka tinggal bersama dua anak. Mereka ingin memperlihatkan panganan khas Suriah ke masyarakat Portugal.

“Kami bukan hanya tank dan senjata. Kami memiliki budaya, kota-kota bersejarah, dan ada banyak hal yang ingin kami coba perlihatkan ke pelanggan,” kata Alan, sang pemilik restoran.

Keluarga pengungsi itu merasa seperti di rumah sendiri setibanya mereka di Portugal. Karena itulah, kata Alan, di saat negara itu terdampak virus, mereka turut membantu tanpa pamrih.

“Di saat kalian melarikan diri dari perang, kalian menghadapi bencana, tetapi juga melihat siapa yang ada untuk kalian. Dari banyak hal yang kami coba lakukan di Portugal, kami ingin membalas budi kepada masyarakat yang menyambut kami dengan tangan terbuka,”ujar lelaki Arab itu.

Para tenaga kesehatan di Lisbon hanya perlu menelpon dan memberi tahu seberapa banyak makanan yang dibutuhkan. Setelah itu, pasangan itu pun mulai bekerja membuat makanan untuk mereka.

Mereka memasak panganan khas Suriah seperti Daoud Basha dan Hummus. Makanan itu dapat diambil langsung dari restoran mulai dari siang sampai malam hari.

Di laman Facebooknya, pemilik restoran menulis: “Kami menyampaikan terima kasih ke para tenaga kesehatan yang berhak menikmati makan malam yang tenang bersama keluarga seusai bekerja, sehingga mereka dapat kembali ke medan perang untuk kita semua tiap hari.”

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut