Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Keseruan Muslim LifeFair 2025, Perkuat Ekosistem Produk Halal di Indonesia!
Advertisement . Scroll to see content

Tenangkan Muslim, Presiden Jerman Sebut Islam Bagian dari Negara

Minggu, 17 September 2023 - 16:38:00 WIB
Tenangkan Muslim, Presiden Jerman Sebut Islam Bagian dari Negara
Presiden Frank Walter Steinmeier menegaskan Islam adalah bagian dari Jerman (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

BERLIN, iNews.id - Presiden Jerman Frank Walter Steinmeier menegaskan Islam adalah bagian dari negaranya. Pernyataan itu disampaikan Steinmeier di tengah meningkatnya kasus rasisme dan Islamofobia yang dilakukan kelompok sayap kanan.

Kelompk sayap kanan yang juga masuk eksis di politik itu sengaja menyebar propaganda dengan mengeksploitasi krisis pengungsi serta berusaha membuat takut para imigran.

“Islam, agama bagi kaum Muslim, kehidupan Muslim, budaya Muslim, telah mengakar di negara kami,” kata Steinmeier, saat perayaan 50 tahun berdirinya Asosiasi Pusat Kebudayaan Islam (VIKZ) di Cologne, Sabtu (16/9/2023), seperti dikutip dari Anadolu.

Dia menambahkan saat ini di Jerman ada 5 juta lebih umat Islam. Kebebasan beragama, kata dia, berarti melindungi hak-hak semua penganutnya.

“Jerman adalah negara yang netral secara ideologi. Namun kebebasan beragama bukan berarti negara kita bebas dari agama. Tidak, itu berarti memberikan ruang bagi agama dan melindungi kebebasan umat berkepercayaan, semuanya,” tuturnya.

Laporan baru-baru mengungkap, rasisme dan Islamofobia menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di Jerman.

Laporan yang dirilis pada Juni oleh organisasi non-pemerintah Aliansi Melawan Islamofobia dan Permusuhan Muslim mengungkap, sebanyak 898 insiden anti-Muslim terjadi di Jerman sepanjang 2022. Namun jumlah kasus yang tidak dilaporkan diyakini lebih tinggi lagi.

Disebutkan, perlakuan rasisme sudah menjadi kehidupan sehari-hari umat Islam di Jerman, terutama melibatkan perempuan. Di antara kasus-kasus yang terdokumentasi adalah 500 serangan verbal, termasuk pernyataan menghasut, penghinaan, ancaman, dan pemaksaan.

Selain itu ada 11 surat ancaman yang ditujukan ke masjid-masjid, kekerasan dan pembunuhan. Surat-surat tersebut juga berisi simbol-simbol Nazi atau merujuk pada era Nazi.

Laporan tersebut juga mencatat 190 kasus diskriminasi dan 167 kasus perilaku merugikan. Kategori terakhir mencakup 71 penganiayaan fisik, 44 pengerusakan properti, tiga pembakaran, dan 49 tindak kekerasan lainnya.

Selain itu, serangan bermotif rasial terhadap kalangan muda serta anak-anak semakin meningkat. Kasus yang paling menyita perhatian, perempuan Muslimah diserang di hadapan anak-anaknya serta perempuan hamil ditendang atau dipukul di bagian perut.

Sebagai negara berpenduduk lebih dari 84 juta jiwa, Jerman memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis. Negara itu merupakan rumah bagi 5 juta lebih Muslim.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut