Tentara Ukraina Belajar Bersihkan Ranjau ke Kamboja
PHNOM PENH, iNews.id - Sebanyak 15 tentara Ukraina belajar membersihkan ranjau di Kamboja. Pemerintah Kamboja berharap pengalaman puluhan tahun mereka dalam membersihkan ranjau dapat membantu Ukraina.
Para tentara Ukraina dipandu melewati sepanjang rute bekas medan perang yang telah dibersihkan dari ranjau di Provinsi Battambang barat laut, Kamis (19/1/2023). Tentara itu tampak mengenakan pelindung tubuh, helm dan visor.
Mereka dipandu oleh pelatih dari Pusat Aksi Ranjau Kamboja (CMAC), badan pemerintah yang mengawasi pembersihan ranjau darat dan persenjataan yang tidak meledak di negara itu.
Kapten Arsenii Diadchenko yang memimpin tim Ukraina mengatakan, pelatihan sejauh ini berjalan cepat tetapi mereka belajar dengan baik.
“Ini akan sangat membantu dalam membersihkan wilayah kami dari ranjau Rusia,” katanya kepada wartawan di sela-sela latihan.
Tim Ukraina tiba di Kamboja pada Senin (17/1/2023) dan telah menerima pelatihan dari para penjinak ranjau Kamboja dalam sebuah program yang didukung oleh Badan Kerjasama Internasional Jepang.
Kamboja disebut merupakan salah satu negara yang paling terkontaminasi ranjau darat di dunia. Negara ini masih dipenuhi ranjau setelah tiga dekade perang dan konflik internal yang berakhir pada 1998. Diperkirakan ada 4-6 juta ranjau yang belum meledak dan masih belum jelas.
Pengawasan Ranjau Darat dalam laporannya pada 2022 mencantumkan, Kamboja dan Ukraina di antara sembilan negara dengan kontaminasi ranjau besar-besaran. Artinya mereka memiliki lebih dari 100 kilometer persegi ladang yang belum dibersihkan.
Dalam kasus Kamboja, ada lebih dari 715 kilometer persegi ladang yang belum dibersihkan. LSM itu tidak dapat memastikan tingkat kontaminasi di Ukraina.
Penghapus ranjau Kamboja termasuk yang paling berpengalaman di dunia. Beberapa ribu orang di bawah naungan PBB telah dikirim untuk bekerja di Afrika dan Timur Tengah selama dekade terakhir.
Pelatih Kamboja, Voeun Chhorvy (23) baru membersihkan ladang ranjau selama setahun. Tetapi dia mempelajari keahliannya dari ayahnya, yang juga seorang penjinak ranjau.
Pakar CMAC itu mengaku bangga dapat menunjukkan apa yang telah dipelajarinya kepada orang Ukraina.
“Saya senang bisa berbagi pengalaman dengan mereka,” katanya.
Editor: Umaya Khusniah