Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapal Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Malaysia-Thailand, Ratusan Orang Hilang
Advertisement . Scroll to see content

Tepis Korupsi, Najib Razak Rilis Surat dari Kerajaan Arab Saudi

Selasa, 11 September 2018 - 11:21:00 WIB
Tepis Korupsi, Najib Razak Rilis Surat dari Kerajaan Arab Saudi
Najib Razak (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

KUALA LUMPUR, iNews.id - Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak tak tinggal diam atau pasrah dengan kasus korupsi yang dituduhkannya terkait penyalahgunaan dana publik di SRC International maupun 1MDB.

Najib mencoba meyakinkan publik bahwa dana yang diterimanya bukan dari rekening dua lembaga itu, tapi donasi dari kerajaan Arab Saudi.

Dia pun merilis dokumen yang membuktikan adanya aliran dana 100 juta dolar AS atau sekitar Rp1,4 triliun dari kerajaan Saudi ke rekeningnya pada 2011. (kurs saat ini, USD1 = Rp14.642)

Berdasarkan dokumen yang dirilis di akun Facebook Najib tercantum pula surat yang ditulis oleh Pangeran Abdulaziz Alsaud tertanggal 1 Februari 2011.

Surat tersebut dialamatkan ke kediaman Najib di Jalan Langgak Duta. Isinya, dana itu diberikan kepada Najib atas kontribusinya terhadap dunia Islam.

"Mengingat persahabatan yang telah kita kembangkan selama bertahun-tahun dan ide-ide baru Anda sebagai pemimpin Islam modern, dengan ini saya memberikan seratus juta dolar AS (USD100.000.000) Hanya ('Hadiah') yang akan dikirimkan kepada Anda pada waktu seperti itu dan dengan cara yang saya anggap cocok," demikian isi surat, sebagaimana dilaporkan The Star, Selasa (11/9/2018).

Disebutkan pula, Pangeran Abdulaziz meminta Najib secara bijak menggunakan dana tersebut, di antaranya untuk mensyiarkan Islam. Pangeran mengatakan, sumbangan itu merupakan bentuk kontribusinya untuk lebih mengembangkan Islam.

Lebih lanjut Pangeran Abdulaziz mengatakan, sumbangan itu diberikan dengan tulus dan tak mengharapkan manfaat apa pun dari Najib.

"Surat ini dikeluarkan sebagai isyarat niat baik dan untuk klarifikasi, saya tidak berharap menerima manfaat pribadi apakah secara langsung atau tidak langsung sebagai akibat dari pemberian hadiah ini. Hadiah dalam hal apa pun tak boleh ditafsirkan sebagai tindakan korupsi karena bertentangan dengan praktik Islam dan saya pribadi tidak mendorong praktik semacam itu dengan cara apa pun."

"Ini hanya sebagai tanda penghargaan pribadi dan saya berharap hadiah ini akan mendorong Anda untuk terus mempromosikan Islam di seluruh dunia," isi surat.

Sementara itu Najib mengatakan dalam posting-annya, kerajaan Saudi memutuskan memberikan donasi sebagai dampak dari Arab Spring di Timur Tengah dan Afrika pada akhir 2010.

"Raja Abdullah saat itu sangat khawatir dan berusaha membayar para pemimpin dan pemerintah Islam sejumlah uang untuk menjaga stabilitas. Pada saat itu, harga minyak tinggi dan Arab Saudi menerima pemasukan darinya," kata Najib.

Najib menjelaskan lagi, uang yang diterimanya digunakan untuk aktivitas politik Barisan Nasional, termasuk beberapa mobil yang dibeli oleh UMNO Johor.

Menurut dia, surat pada Februari 2011 itu merupakan yang pertama dari sejumlah surat lainnya yang dikirim Pangeran Abdulaziz. Surat itu diberikan seiring dengan donasi yang diberikan pada tahun-tahun berikutnya.

Najib pun turut menyeret nama Mahathir Mohamad. Meskipun Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menegaskan berkali-kali bahwa pemerintahan mereka memberikan uang tanpa syarat apa pun, Perdana Menteri Mahathir Mohamad kecewa karena Saudi menolak memberikan 2,6 miliar ringgit untuknya.

Soal itu, Najib berjanji akan membeberkannya, baik melalui Facebook atau kepada media.

"Dalam status Facebook yang akan datang atau melalui wawancara media, saya akan menjelaskan secara detail untuk menunjukkan bukti yang menjelaskan donasi yang saya terima setelah 2011, termasuk soal 2,6 miliar ringgit," katanya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut