Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Tepis Tuduhan Trump, Calon Wali Kota Muslim New York: Saya Bukan Komunis!

Selasa, 04 November 2025 - 10:26:00 WIB
Tepis Tuduhan Trump, Calon Wali Kota Muslim New York: Saya Bukan Komunis!
Zohran Mamdani menegaskan dirinya bukan komunis, sebagaimana dituduhkan Donald Trump (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Calon Wali Kota New York dari Partai Demokrat, Zohran Mamdani, menegaskan dirinya bukan komunis, sebagaimana dituduhkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berulang kali.

Trump juga mengancam akan memangkas dana federal untuk Kota New York jika Mamdani, seorang politikus Muslim progresif, memenangkan pemilihan wali kota pada Selasa (4/11/2025). 

Ancaman itu menimbulkan kecaman luas karena dianggap sebagai bentuk intervensi terhadap proses demokrasi dan serangan berbasis ideologi serta agama.

“Jika kandidat komunis Zohran Mamdani memenangkan Pemilihan Wali Kota New York, sangat kecil kemungkinan saya akan menyumbangkan dana federal, selain jumlah minimum yang diwajibkan,” ujar Trump, di platform Truth Social.

Trump menuding, di bawah kepemimpinan seorang “komunis”, New York tidak akan mampu bertahan, apalagi kembali berjaya seperti dulu.

Mamdani Tegas Bantah Tuduhan Komunis

Mamdani menegaskan dirinya tidak pernah menjadi komunis. Dia menyebut tuduhan tersebut hanyalah upaya politik untuk mendiskreditkan dirinya menjelang pemilihan.

“Saya adalah sosialis demokrat, bukan komunis,” ujar Mamdani dalam sebuah wawancara pekan lalu. 

“Saya percaya pada pemerintahan yang adil, kesejahteraan sosial, dan kebijakan publik yang berpihak pada rakyat, bukan ideologi ekstrem,” ujarnya, melanjutkan.

Politisi muda keturunan imigran itu dikenal karena program-programnya yang pro-rakyat, seperti reformasi perumahan, perluasan layanan transportasi umum, dan program bantuan sosial. Gagasannya membuatnya populer di kalangan pemilih muda dan komunitas imigran, namun sekaligus menjadi sasaran serangan dari kubu konservatif.

Ancaman Trump Picu Kontroversi

Ancaman Trump untuk memangkas pendanaan federal ke New York dinilai banyak pihak sebagai tindakan yang berpotensi melanggar prinsip demokrasi. Pengamat menilai, langkah itu menandai penggunaan kekuasaan eksekutif untuk menekan kandidat politik tertentu di tingkat lokal.

“Ini bukan lagi soal Mamdani atau New York, tapi soal apakah presiden boleh mengancam kota karena tidak sejalan secara politik,” ujar salah satu analis politik AS dikutip dari The Hill.

Pemilihan Wali Kota New York kali ini mempertemukan Mamdani dengan dua lawan kuat, mantan Gubernur New York Andrew Cuomo yang maju sebagai calon independen dan politisi Partai Republik Curtis Sliwa.

Dengan sekitar 5 juta pemilih terdaftar, Pilwalkot New York dianggap sebagai salah satu pertarungan politik paling penting di AS tahun ini, bukan hanya karena siapa yang akan memimpin kota terbesar di negara itu, tetapi juga karena menjadi ujian bagi toleransi dan kebebasan politik di tengah retorika tajam dari Gedung Putih.

Jika Mamdani menang, itu akan menandai pertama kalinya seorang Muslim memimpin Kota New York, serta menjadi simbol bahwa demokrasi AS masih mampu bertahan di tengah tekanan politik dan polarisasi ideologi yang makin dalam.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut