Terduga Pelaku Pembunuhan Khashoggi Pernah Belajar Forensik di Aussie
SYDNEY, iNews.id - Salah Al Tubaigy, salah seorang yang diduga membunuh dan memotong-motong jasad jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi, pernah belajar di Victorian Institute of Forensic Medicine di Melbourne.
ABC News mendapatkan informasi bahwa pria bergelar dokter itu menghabiskan waktu tiga bulan belajar di Melbourne atas sponsor Pemerintah Saudi.
Pihak berwenang Turki mengidentifikasi Tubaigy sebagai salah satu dari 15 orang yang hadir di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober, saat Khashoggi diduga dibunuh.
Pihak Turki mencurigai Khashoggi dibunuh di dalam gedung konsulat itu setelah disergap oleh tim yang datang dari Arab Saudi.
Disebutkan, Tubaigy membawa gergaji tulang saat tiba dan ketika dia meninggalkan Istanbul.
Menurut informasi yang diperoleh ABC News, Kamis (18/10/2018), Tubaigy menghabiskan tiga bulan di Institut Kedokteran Forensik sebagai ahli patologi forensik sejak Juni 2015.
Menurut laporan Institut Kedokteran Forensik Victoria pada 2015, Tubaigy menjabat kepala kesehatan forensik Arab Saudi saat datang belajar ke Australia.
Dia sekarang menduduki posisi pejabat senior di Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi.
Hubungannya dengan pemerintah diperkirakan menjadi perhatian khusus pihak berwenang Turki yang menyelidiki kasus ini.
Dugaan keterlibatannya dapat merusak dalih kematian Khashoggi yang diumumkan sebelumnya, bahwa dia secara tak sengaja terbunuh saat diinterogasi.
Direktur Victorian Institute of Forensic Medicine, Noel Woodford, mengatakan, selama berada di Melbourne, Tubaigy tak melakukan otopsi atau prosedur forensik apa pun.
Dia menyebut seluruh biaya penempatannya di institut ditanggung oleh Pemerintah Saudi. Institut ini juga, katanya, tak mendapatkan keuntungan dari penempatan Tubaigy.
Saat berada di Melbourne, Tubaigy mengatakan kepada institut tersebut bahwa dia sangat tertarik dengan proses identifikasi korban bencana massal.
Pasalnya, seperti disampaikan Woodford, Tubaigy mengaku bertanggung jawab atas pengawasan ibadah haji ke Mekkah.
Tubaigy juga memiliki minat pada proses autopsi, sebagaimana terlihat dalam ulasan atas karya-karyanya yang diterbitkan.
Woodford tak mengenal Tubaigy secara pribadi. Sementara Direktur Internasional institut ini, Liz Manning, menolak berkomentar.
Dokter internasional lain yang belajar di institut itu bersamaan dengan Tubaigy tak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Mereka termasuk dokter Arab Saudi lainnya, yakni Mohammed Madadin, yang belajar selama 12 bulan dan juga disponsori Pemerintah Saudi.
Madadin memiliki karya bersama Tubaigy yang diterbitkan dalam jurnal kedokteran Mesir pada 2011. Madain sama sekali tidak dikaitkan dengan hilangnya Khashoggi.
Kasus ini mendapat kecaman internasional, dan memicu pertanyaan tentang kewenangan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, serta apakah dia memerintahkan pembunuhan tersebut.
Khashoggi, kolumnis untuk harian The Washington Post, merupakan seorang pengkritik utama terhadap sang pangeran.
Dia menghilang sejak masuk ke konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober, untuk mengurus dokumen pernikahan dengan seorang perempuan Turki.
Editor: Nathania Riris Michico