Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menang Pilwalkot New York, Zohran Mamdani Janji Pekerjakan PNS yang Dipecat Trump
Advertisement . Scroll to see content

Terima Kasih Kamboja Cuma Kena Tarif Trump 19%: Jika Tidak, Industri Kami Runtuh

Jumat, 01 Agustus 2025 - 16:24:00 WIB
Terima Kasih Kamboja Cuma Kena Tarif Trump 19%: Jika Tidak, Industri Kami Runtuh
Sun Chanthol mengapresiasi Presiden Donald Trump atas kebijakan tarif impor hanya 19 persen kepada Kamboja (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

PHNOM PENH, iNews.id - Pemerintah Kamboja menyampaikan apresiasi terbuka kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas kebijakan tarif impor yang relatif ringan untuk negaranya, yakni 19 persen dibandingkan awal 49 persen.

Wakil Perdana Menteri Sun Chanthol menyebut tarif 19 persen sebagai penyelamat bagi sektor garmen dan alas kaki, tulang punggung ekonomi Kamboja yang tengah rapuh.

Tarif Turun Drastis Berkat Lobi Langsung

Dalam pernyataannya, Chanthol mengungkapkan tarif awal yang dikenakan AS terhadap produk Kamboja sempat berada di angka 49 persen, lalu turun ke 36 persen, hingga akhirnya disepakati menjadi 19 persen berkat negosiasi intensif dan intervensi langsung Trump.

"Pertama-tama, saya ingin berterima kasih kepada Presiden Trump karena telah memberikan tarif yang kompetitif dibandingkan dengan negara-negara tetangga kami," ujar Chanthol, kepada Reuters, Jumat (1/8/2025).

Ancaman Runtuhnya Industri Garmen

Chanthol secara gamblang menegaskan, tanpa penyesuaian tarif, sektor manufaktur garmen dan alas kaki Kamboja akan runtuh. 
Industri ini mempekerjakan hampir 1 juta buruh, mayoritas perempuan, yang menjadi tulang punggung bagi jutaan anggota keluarga di negara berpenduduk 17,6 juta jiwa itu.

Perbedaan tarif 16 persen, lanjut dia, bisa menyebabkan produsen kabur ke Indonesia atau Vietnam. Kamboja masih bisa bersaing jika selisih tarif hanya 5 persen," ujarnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut