Terima Paket Berbubuk Putih, Menantu Donald Trump Dilarikan ke RS
NEW YORK, iNews.id - Menantu perempuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Vanessa Trump, dilarikan ke rumah sakit New York setelah membuka selembar surat berisi bubuk putih pada Senin 12 Januari.
Kiriman bubuk itu ditujukan kepada suami Vanessa Trump, Donald Trump Jr.
"Zat tersebut tiba melalui surat dan ditujukan kepada Donald Trump Jr," kata juru bicara kepolisian New York, Carlos Nieves, seperti dilansir Reuters, Selasa (13/2/2018).
Bubuk tersebut dipastikan tidak berbahaya. Namun, salah seoang pejabat mengungkapkan istri putra sulung Donald Trump Jr tersebut dirawat di rumah sakit setelah mengeluh mual.
Dua orang lain yang diduga bersama Vanessa turut dibawa ke rumah sakit, termasuk ibu Vanessa Trump. Mereka dibawa ke Pusat Medis New York-Presbyterian/Weill Cornell untuk diperiksa lebih lanjut.
Paket tersebut diketahui memiliki cap pos Boston, seperti dilaporkan ABC News dan New York Post, mengutip dari sumber penegak hukum yang tidak disebutkan namanya. Pejabat NYPD menolak berkomentar mengenai detail paket tersebut.
"Syukurlah Vanessa dan anak-anak saya selamat dan tidak terluka setelah situasi yang sangat menyeramkan yang terjadi pagi ini. Sungguh menjijikkan bahwa beberapa orang memilih untuk mengekspresikan pandangan lawan mereka dengan perilaku yang mengganggu seperti itu," cuit Trump Jr melalui akun Twitter-nya.
Dinas Rahasia yang bertugas melindungi keluarga presiden mengonfirmasi pihaknya terlibat dalam penyelidikan tersebut.
Trump Jr pada September lalu sempat berlepas dari pengawalan Dinas Rahasia. Namun perlindungan baginya kembali dipulihkan sepekan kemudian, seperti dilaporkan CNN mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
Pada 2016, bubuk putih, yang juga terbukti tidak berbahaya, dikirim ke rumah Eric Trump, saudara laki-laki Trump Jr.
Pihak berwenang AS sangat mewaspadai surat berisi bubuk putih sejak 2001, ketika sebuah amplop yang dicampur dengan antraks dikirim ke media dan anggota parlemen AS sehingga menewaskan lima orang.
Editor: Anton Suhartono