Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Atasi Krisis Air Bersih usai Bencana, Polri Bagikan 627 Tandon di Sumatra
Advertisement . Scroll to see content

Ternyata Anggota Parlemen Malaysia Ini Sudah Peringatkan Banjir sejak Juli Lalu

Rabu, 22 Desember 2021 - 12:52:00 WIB
Ternyata Anggota Parlemen Malaysia Ini Sudah Peringatkan Banjir sejak Juli Lalu
Anggota parlemen Permatang Pauh, Nurul Izzah sudah memperingatkan pemerintah akan adanya kemungkinan banjir yang akan melanda Malaysia. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

KUALA LUMPUR, iNews.id - Anggota parlemen Permatang Pauh, Nurul Izzah sudah memperingatkan pemerintah akan adanya kemungkinan banjir yang akan melanda Malaysia. Video Nurul menyampaikan peringatan tersebut kembali muncul dan ramai diperbincangkan. 

Putri Anwar Ibrahim tersebut menyampaikan peringatannya di Penang, 26 Juli tahun ini. Tak hanya itu, dia juga mendesak pemerintah untuk memperhitungkan musim hujan yang akan datang ke dalam Rencana Pemulihan Nasional (NRP) sehingga persiapan dapat dilakukan sebelum banjir.

Nurul juga mengatakan, saat banjir atau bencana lainnya, kesejahteraan rakyat dan sistem kesehatan juga harus diperhatikan.

Sementara itu, warganet juga mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap lambatnya respon dari pemerintah, serta ketidaktahuan akan reminder Nurul.

Saat banjir masih melanda, aksi saling menyalahkan merebak. Beberapa orang melalui akun Twitternya mengaku tidak ada peringatan yang diberikan oleh pihak berwenang. Selain itu, upaya penyelamatan terlalu lambat.

Kini tagar #KerajaanPembunuh (Pemerintah Pembunuh) menjadi tren di Twitter.

"Banyak orang meninggal karena Anda dan kelalaian orang-orang Anda. Jika Anda benar-benar mengambil tindakan darurat sebelumnya dan telah memperingatkan orang-orang, ini tidak akan terjadi," tulis pengguna Twitter NJJM.

Anggota parlemen Klang Charles Santiago mengatakan, banyak keluarga masih terjebak di atap rumah mereka. Ini karena ketinggian air masih berbahaya. 

Dia pun mengkritik pemerintah yang lamban dalam mengaktifkan upaya penyelamatan dan bantuan.

"Alasan pemerintah terkait ketinggian air yang terlalu tinggi dan menunda penyelamatan dan distribusi makanan tidak dapat diterima. Pemerintah memiliki begitu banyak aset seperti kapal, helikopter, dan tim yang terlatih secara profesional," katanya.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut