Ternyata Bola Hadiah Putin untuk Donald Trump Ada Chip-nya
WASHINGTON, iNews.id - Presiden Rusia Vladimir Putin menyerahkan hadiah berupa bola Piala Dunia kepada mitranya dari Amerika Serikat, Donald Trump, saat bertemu di Helsinki, Finlandia, pada 16 Juli lalu.
Muncul kekhawatiran dari politisi AS bahwa bola itu dipasangi alat canggih untuk merekam atau melakukan aktivitas mata-mata di Gedung Putih. Maklum saja, kedua negara sedang sensitif terkait tuduhan keterlibatan intelijen Rusia di pilpres AS 2016.
Tak heran jika Senator Republik, Linsey Graham, melarang bola itu masuk ke Gedung Putih. "Saya sudah memeriksa bola itu dan ada perangkat pendengar, jangan pernah biarkan bola itu berada di Gedung Putih," kata Graham, dalam cuitannya.
Tuduhan Graham tidak salah, memang bola yang diberikan Putin kepada Trump ada chip transmitter-nya. Tapi, bukan Rusia yang memasangnya, melainkan dari pemegang merek bola yakni Adidas. Ini bisa terlihat dari adanya logo seperti wi-fi pada permukaan bola. Selain chip, ada antena mungil di bawah logo itu yang fungsinya untuk mengoneksikan dengan perangkat smartphone di dekatnya.
(Ikon seperti wi-fi terdapat pada bola yang diserahkan Putin ke Trump/Foto: AFP)
Alat itu dipasang bukan untuk tujuan mata-mata. Keberadaan chip juga sudah dipublikasikan Adidas AG. Saat pembuatan, chip NFC ditempatkan persis di balik logo menyerupai ikon sinyal wi-fi.
Chip ini memungkinkan orang-orang mengakses video pemain, kompetisi, dan konten lain dengan mendekatkan perangkat seluler mereka ke bola. Fungsi chip ini juga sama dengan teknologi yang digunakan pada sistem pembayaran nirsentuh, seperti Apple Pay dan Google Pay.
Fitur ini dimasukkan dalam bola pertandingan FIFA World Cup 2018 yang dijual di situs web Adidas seharga 165 dolar atau sekitar Rp2,3 juta.
Adidas menolak berkomentar apakah chip itu bisa menjadi media peretasan dari Rusia. Adidas juga tak menyebutkan apakah chip tersebut rentan diretas. Produsen hanya menyatakan bahwa chip itu tidak dapat dimodifikasi.
"Tidak mungkin untuk menghapus atau menulis ulang parameter yang dikodekan."
Sementara itu, Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan, pihaknya punya standar prosedur untuk memeriksa setiap hadiah bagi presiden atau pejabat lain.
"Semua hadiah melalui proses screening keamanan, termasuk juga bola. Kami tidak akan berkomentar lebih lanjut mengenai prosedur keamanannya," kata Sanders, dikutip dari Bloomberg, Kamis (26/7/2018).
Dia tak menjelaskan apakah hasil screening menyebutkan ada modifikasi pada bola yang bisa mengancam keamanan serta di mana hadiah itu akan disimpan.
Editor: Anton Suhartono