MOSKOW, iNews.id – Tentara bayaran Rusia dari Grup Wagner bergerak menuju Moskow dan bersiap untuk melancarkan pemberontakan, Sabtu (24/6/2023). Dalam perjalanan ke ibu kota Rusia itu, mereka melengkapi diri dengan berbagai senjata berat.
Bos Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, merasa anak buahnya tidak diperlakukan dengan layak oleh militer Rusia selama perang di Ukraina. Atas ketidakpuasan itulah, dia memutuskan untuk memberontak. Padahal, Prigozhin selama ini dikenal sebagai salah satu sekutu setia Presiden Rusia Vladimir Putin.
Inilah Kerajaan Eswatini, yang Rajanya Poligami Gila-gilaan hingga 70 Istri
Pada Sabtu malam, pasukan Wagner mulai berbalik arah. Mereka tidak jadi ke Moskow. Prigozhin memerintahkan penarikan pasukannya dari markas militer di Kota Rostov-on-Don yang sempat diduduki Grup Wagner.
Prigozhin mengatakan, pergerakan anak buahnya sudah mencapai 200 km dari Moskow. Namun, dia lebih memilih untuk membatalkan pemberontakan demi menghindari pertumpahan darah.
Pasukan Wagner Rusia Tak Jadi Memberontak, Ditarik Lagi ke Barak
“Dalam 24 jam kami mencapai jarak 200 km dari Moskow. Saat ini kami tidak menumpahkan setetes darah pejuang kami,” kata Prigozhin, yang mengenakan seragam tempur lengkap di lokasi yang dirahasiakan, dalam sebuah video.
“Memahami ... bahwa darah orang Rusia akan tertumpah di satu sisi, kami memutar haluan kami dan kembali ke barak seperti yang direncanakan,” ucapnya.
Tentara Bayaran Rusia Wagner Berontak, Belarusia dan Turki Tetap Dukung Putin
Ada satu sosok yang berperan penting dalam batalnya rencana pemberontakan pasukan Wagner di Rusia. Dia adalah Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko.
Wagner Group Memberontak, Begini Isi Pidato Presiden Putin
Kantor Kepresidenan Belarusia menyatakan, keputusan untuk menghentikan pergerakan lebih lanjut tentara Wagner dicapai setelah perundingan yang ditengahi oleh Lukashenko. Dengan persetujuan Putin, pasukan tentara bayaran itu pun bakal memperoleh jaminan atas keselamatan mereka.

Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, Prigozhin sendiri akan pindah ke Belarusia berdasarkan kesepakatan itu. Peskov mengatakan, Lukashenko menawarkan diri untuk menjadi penengah lantaran presiden Belarusia itu telah mengenal Prigozhin secara pribadi selama 20 tahun.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku