Terungkap, AS Kirim Peluru Artileri yang Disimpan di Israel ke Ukraina
YERUSALEM, iNews.id - Amerika Serikat (AS) dilaporkan mengirim amunisi yang disimpan di Israel ke Ukraina. Pengiriman dilakukan pada 2022 di masa pemerintahan Perdana Menteri Yair Lapid.
Surat kabar The New York Times melaporkan, pengiriman dilakukan saat desakan kuat agar Negara Yahudi turut mengirim senjata ke Ukraina. Meski demikian peluru itu bukan milik Israel yang berusaha tetap menjaga hubungan dengan Rusia.
Amunisi milik AS yang dikirim tersebut adalah peluru artileri 155 milimeter yang jumlahnya sekitar 300.000 butir. Peluru artileri jenis itu paling banyak digunakan tentara Ukraina untuk berperang melawan Rusia.
Meskipun peluru berada di bawah kendali Israel, AS masih bisa menggunakannya untuk kepentingan apa pun, termasuk mengirim ke Ukraina.
"Amerika tidak memerlukan izin dari kami untuk mengirimnya. Ini milik Amerika," kata David Ivry, mantan dirjen di Kementerian Pertahanan Israel, dikutip dari Reuters, Rabu (18/1/2023).
Seorang pejabat Israel mengatakan, pengiriman terjadi di bawah pemerintahan Perdana Menteri Yair Lapid. Saat itu Lapid menyetujui pengiriman, meski AS tak memerlukan izin darinya.
Kedutaan Besar AS untuk Israel belum mengomentari laporan The New York Times tersebut. Duta Besar (Dubes) Ukraina Yevgen Korniychuk mengatakan tidak tahu apakah laporan itu benar.
Israel sejauh ini belum mengirim persenjataan mematikan ke Ukraina karena ingin menjaga hubungan dengan Rusia. Negara Yahudi berupaya mempertahankan hotline koordinasi dengan Rusia yang dibentuk sejak 2015 terkait perang di Suriah. Selain itu Israel juga menjaha umat Yahudi yang berada di Rusia.
Editor: Anton Suhartono