Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : FORMAS Ajak Rosan Temui Investor China di KEK Batang untuk Jajaki Peluang Kerja Sama 
Advertisement . Scroll to see content

Terungkap! China Cari Muslim Uighur untuk Ditahan Berdasarkan Data Pribadi

Rabu, 09 Desember 2020 - 15:32:00 WIB
Terungkap! China Cari Muslim Uighur untuk Ditahan Berdasarkan Data Pribadi
Foto pria muslim Uighur di kamp penahanan di Xinjiang, China. (foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Kelompok hak asasi manusia berbasis di Amerika Serikat, Human Rights Watch (HRW), mengungkap daftar yang berisi ribuan data pribadi muslim Uighur di China. Data-data tersebut dipakai oleh pemerintah China melacak kemudian mengirim muslim Uighur ke kamp penahanan. 

HRW memperoleh daftar 2.000 muslim Uighur dari prefektur Aksu Xinjiang yang telah ditandai oleh program prediktif kepolisian China. Ribuan data pribadi tersebut merupakan bagian dari Platform Operasi Bersama Terpadu (IJOP)--bertugas mengumpulkan data dan mengidentifikasi kandidat untuk ditahan. 

Dalam daftar yang telah disusun sejak 2018 tertulis nama muslim Uighur Xinjiang, nomor telepon, serta alasan penahanan di kamp-kamp milik China termasuk mempelajari Alquran, memakai pakaian relijius, atau bepergian keluar negeri. 

"Daftar Aksu adalah pertama kalinya kami melihat IJOP beraksi dalam menahan orang," kata Maya Wang dari HRW dikutip dari Reuters, Rabu (9/12/2020). 

China gunakan teknologi lacak muslim Uighur yang belum pernah ditahan di kamp

Pengungkapan ini memberikan wawasan lebih jauh tentang bagaimana penindasan brutal pemerintah China terhadap Muslim Uighur dengan menggunakan teknologi. 

Human Rights Watch tidak mengungkap siapa yang memberikan daftar tersebut dengan pertimbangan memperhatikan keselamatan sumber. Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi keaslian daftar tersebut. 

Kementerian luar negeri China tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Pakar dan pendukung PBB mengatakan setidaknya satu juta etnis Uighur, yang sebagian besar Muslim dan berbicara bahasa Turki, telah ditahan di beberapa titik di kamp-kamp Xinjiang.

China menyatakan bahwa kamp-kamp yang dijaga ketat adalah lembaga pendidikan dan kejuruan, semua orang yang dinyatakan telah lulus dari kamp tersebut diperbolehkan pulang. 

Kelompok hak asasi mengatakan daftar itu adalah bukti lebih lanjut bahwa pemerintah memilih Xinjiang Uighur untuk penahanan berdasarkan agama, hubungan pribadi, kontak dengan kerabat di luar negeri, dan bahkan usia.

Alasan lain penahanan yang tercantum termasuk aktivitas seperti berulang kali mematikan ponsel cerdas, memiliki "pikiran tidak stabil" atau "secara umum tidak dapat dipercaya".

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut