Terungkap, Donald Trump Pernah Peringatkan Vladimir Putin agar Tak Serang Ukraina
WASHINGTON, iNews.id - Donald Trump ternyata pernah memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin agar tak menyerang Ukraina. Peringatan itu disampaikan saat Trump masih menjabat presiden Amerika Serikat (AS).
Gejolak Rusia dan Ukraina dimulai sejak 2014, saat itu ditandai dengan pencaplokan Semenanjung Krimea oleh Moskow. Dua wilayah di Ukraina yakni Donetsk dan Lunask kemudian berusaha memisahkan diri.
"Saya bicara dengan Putin. Saya bicara dengannya tentang Ukraina dan saya katakan jangan lakukan itu (operasi militer)," kata Trump, dalam wawancara dengan Full Send Podcast, yang tayang Rabu (9/3/2022) waktu AS.
Setelah lengser dari Gedung Putih pada Januari 2021, Trump mengaku belum pernah berkomunikasi lagi dengan Putin.
Presiden ke-45 AS itu menilai, pandangan Putin dan Presiden China Xi Jinping tentang AS telah berubah. Bahkan rasa hormat mereka terhadap AS telah berubah setelah penarikan pasukan dari Afghanistan pada Agustus 2021.
Trump menyebut, keputusan penarikan semua pasukan dari Afghanistan merupakan bentuk ketidakmampuan.
Negosiasi penarikan pasukan AS dan sekutu di NATO dari Afghanistan dimulai pada masa pemerintahan Trump dan terwujud di kepemimpinan Joe Biden.
Dia lalu mengenang pendekatannya kepada Putin dan Xi Jinping selama menjabat presiden, kondisi yang tak terlihat selama pemerintahan Partai Demokrat, Barack Obama dan Joe Biden.
"Anda tidak pernah ingin memaksa mereka untuk bersama," tuturnya.
Pada 26 Februari lalu saat berpidato di Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC), Trump melontarkan pujian kepada Putin, sebaliknya menjatuhkan kepemimpinan AS soal invasi Rusia ke Ukraina. Dia menilai memburuknya situasi di Ukraina disebabkan lemahnya kepemimpinan AS.
Trump menilai kondisi itu mungkin tidak pernah terjadi jika masih menjadi presiden AS.
“Dunia ini adalah tempat yang damai, karena Amerika kuat,” kata Trump.
Menurut dia, di masa lalu AS dianggap kuat, lihai, dan pintar namun sekarang seperti negara yang bodoh. Di bawah pemerintahannya, Rusia menghormati AS, namun sayangnya Biden lemah dan tidak kompeten.
“Dunia tidak sesemrawut ini sejak Perang Dunia II. Saya berdiri sebagai satu-satunya presiden abad ke-21 yang mengawasi Rusia tidak menyerang negara lain,” ujarnya.
Trump melanjutkan, Putin memutuskan untuk melakukan operasi militer khusus di Ukraina setelah AS menarik pasukannya dari Afghanistan.
“Kemarin wartawan bertanya kepada saya apakah saya pikir Presiden Putin pintar. Saya katakan, tentu saja dia pintar,” kata Trump, seraya menambahkan, negara-negara NATO tidak begitu pintar dalam membaca situasi di Ukraina.
Dia juga menilai ancaman sanksi terhadap Rusia oleh Barat tidak lebih dari sekadar pernyataan lemah. Pasalnya, Rusia sejak bertahun-tahun lalu sudah dijatuhi sanksi internasional.
“Masalahnya bukan karena Putin pintar, yang tentu saja dia pintar. Tetapi masalah sebenarnya adalah para pemimpin kita bodoh. Putin memainkan Biden layaknya drum,” kata Trump.
Editor: Anton Suhartono