Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Fasilitas Nuklir Rahasia Diserang Israel, Iran: Tak Mungkin Tanpa Bantuan IAEA!
Advertisement . Scroll to see content

Terungkap! Inggris Belum Bayar Utang Rp7 Triliun ke Iran selama 41 Tahun

Selasa, 08 September 2020 - 16:41:00 WIB
Terungkap! Inggris Belum Bayar Utang Rp7 Triliun ke Iran selama 41 Tahun
Inggris dan Iran pernah menjalin kesepakatan penjualan senjata saat pra-revolusi tahun 1971. (foto: ist)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id - Pemerintah Inggris untuk pertama kalinya mengakui mereka berutang kepada Iran. Utang yang berasal dari kesepakatan senjata telah berlangsung selama puluhan tahun.

Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace, mengungkap rincian utang negaranya kepada Iran dalam sebuah surat yang dilihat oleh Guardian. Dia mengatakan akan berusaha melunasi utang kepada Pemerintah Iran yang diperkirakan mencapai 400 juta Poundsterling (Rp7,7 triliun).

Dia berpendapat pembayaran utang tersebut dapat membantu mengamankan pembebasan warga negara ganda Inggris-Iran, Nazanin Zaghari-Ratcliffe yang saat ini tengah menjalani hukuman lima tahun penjara di rumah tahanan di Iran karena diduga jadi mata-mata Inggris.

Pengakuan itu dibuat Ben dalam surat kepada pengacara Zaghari-Ratcliffe.

"Sehubungan dengan IMS Ltd dan sengketa hukum yang belum terselesaikan, pemerintah (Inggris) mengakui ada utang yang harus dibayar dan terus menjajaki setiap jalur hukum pelunasan yang sah atas utang itu," demikian isi surat yang dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (8/9/2020).

International Military Service (IMS) Limited adalah anak perusahaan dari Kementerian Pertahanan. Institusi itu telah menandatangani kontrak dengan Iran saat pra-revolusi pada tahun 1971 untuk menjual lebih dari 1.750 tank Chieftain dan kendaraan lapis baja lainnya.

Tetapi, kontrak tersebut dibatalkan oleh setelah penggulingan Shah Mohammad Reza selama Revolusi Islam pada 1979. Saat itu, Iran telah membayar kendaraan yang tidak dikirim dan menuntut pengembalian uang.

Pada 2008, Arbiter internasional memutuskan pada Inggris berutang. Namun, dalam persidangan pengadilan berikutnya, pengacara yang bertindak atas nama agen penjualan senjata yang sekarang sudah tidak beroperasi mempermasalahkan jumlah tersebut dan kembali mempertanyakan apakah ada utang yang benar-benar harus dibayarkan.

Mantan Menteri Luar Negeri Inggris, Jeremy Hunt, mengatakan Wallace sangat berani mengungkap sesuatu yang sangat sensitif.

"Jika Nazanin (Zaghari-Ratcliffe) segera dibebaskan, saya yakin pengakuan atas utang bersejarah kita ini akan memainkan perang penting," kata Hunt.

Sementara itu, sumber berita lokal mengatakan pemerintah Iran telah menolak rencana pelunasan utang untuk memuluskan pembebasan tahanan. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh menyesalkan upaya untuk menghubungkan dua masalah tersebut.

Dia mengatakan bahwa pemerintah Inggris harus bertanggung jawab atas kesalahan tidak mengirimkan persenjataan sesuai dengan kontrak.

Seorang pejabat Iran, Abolfazl Amouei mengatakan pemerintah Inggris harusnya membayar utang tersebut tanpa memasukan agenda lainnya. Sebab, Iran sudah seharusnya mendapatkan hak mereka.

"Ini adalah hak bangsa Iran dan utang Inggris harus dilunasi ke Iran," kata Amouei.

"Sangat jelas bahwa jika pemerintah Inggris mengharapkan niat baik dari Republik Islam Iran, mereka harus membuktikan niat baiknya juga," ujarnya.

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut