Terungkap, Rudal Nyasar ke Polandia Tewaskan 2 Orang Milik Ukraina bukan Rusia

WARSAWA, iNews.id - Para pakar memastikan rudal yang menghantam fasilitas biji-bijian Polandia pada November 2022 berasal dari Ukraina. Insiden yang menewaskan dua orang sempat membuat heboh KTT G20 di Bali karena muncul isu Rusia menyerang Polandia.

Surat kabar Polandia Rzeczpospolita, mengutip beberapa sumber yang mengetahui penyelidikan, melaporkan rudal yang mendarat di Desa Przewodow merupakan bagian dari sistem pertahanan udara S-300 5-W-55 yang diluncurkan dari wilayah Ukraina.

Baca Juga

Anggota NATO Ini Minta Eropa Tidak Dipersenjatai Habis-habisan

“Roket ini memiliki jangkauan 75 hingga 90 km. Pada saat itu, posisi Rusia berada di tempat yang tidak memungkinkan rudalnya mencapai Przewodow,” demikian laporan Rzeczpospolita, seperti dilaporkan kembali Reuters, Selasa (26/9/2023).

Ukraina membantah rudalnya menghantam Polandia. Negara itu juga belum memberikan material apa pun kepada penyelidik Polandia sebagai pembanding.

Baca Juga

Nah, Polandia Setop Kirim Senjata ke Ukraina

Sementara itu juru bicara kantor kejaksaan Polandia Lukasz Lapczynski mengatakan, jaksa sudah menerima laporan dari para pakar, namun tidak mengungkap isinya karena rahasia.

Serangan rudal ke wilayah Polandia memicu kekhawatiran perang di Ukraina bisa berkembang menjadi konflik lebih luas. Sebagai anggota NATO, Polandia berhak mendapat perlindungan dari aliansi pertahanan tersebut. Jika rudal itu terbukti dari Rusia maka klausul pertahanan bersama aliansi bisa aktif untuk merespons. 

Baca Juga

Dulu Teman Sekarang Musuhan, Polandia Panggil Dubes Ukraina gegara Sindiran Zelensky

Namun hasil penyelidikan mengungkap rudal pertahanan itu milik Ukraina yang kemungkinan nyasar saat berusaha mencegat serangan udara Rusia. 

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden serta beberapa pemimpin negara anggota NATO yang saat itu berada di Bali untuk mengikuti KTT G20 langsung menggelar pertemuan. Saat itu Biden menenangkan bahwa rudal tersebut kemungkinan besar bukan berasal dari Rusia.

Editor: Anton Suhartono