Terus Tekan Maduro, AS Jatuhkan Sanksi Baru ke Venezuela dan Kuba
WASHINGTON, iNews.id - Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) John Bolton mengumumkan serangkaian sanksi baru terhadap Kuba dan Venezuela. Ini menjadi langkah terbaru pemerintahan Presiden Donald Trump untuk terus menekan Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan sejumlah negara yang mendukungnya.
Kuba turut dikenai sanksi baru oleh AS agar mengakhiri dukungannya terhadap presiden sosialis penerus Hugo Chavez tersebut.
Dalam pidato di hadapan kelompok pengasingan Kuba di Miami, Bolton mengatakan sanksi AS menargetkan lima nama terkait dengan badan intelijen dan militer Kuba, termasuk maskapai Aerogaviota milik militer.
Selain itu, pembatasan perdagangan terhadap Kuba juga diperketat.
Pemerintah Kuba mengecam sanksi baru ini sebagai serangan terhadap hukum internasional.
AS, kata Bolton, juga menjatuhkan sanksi pada bank sentral Venezuela dengan membatasi transaksi AS dan melarang akses lembaga perbankan itu terhadap dolar. Menurutnya, bank sentral Venezuela berperan penting dalam menyokong Maduro untuk tetap berkuasa.
Tak hanya Venzuela dan Kuba, Bolton juga mengumumkan sanksi baru terhadap Nikaragua.
Dalam pidatonya, Bolton mengeluarkan peringatan kepada semua aktor eksternal, termasuk Rusia, atas pengerahan aset militer untuk mendukung pemimpin Venezuela.
"Amerika Serikat akan menganggap tindakan provokatif semacam itu sebagai ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional di kawasan itu," kata Bolton, seperti dilaporkan Reuters, Kamis (18/4/2019).
Pengerahan aset militer yang dimaksud Bolton itu adalah pengiriman pesawat militer Rusia yang membawa 35 ton kargo tidak dikenal dan 100 personel militer Rusia ke Venezuela.
Kendati demikian, Kuba menolak tunduk pada sanksi AS karena membela sekutunya, Maduro.
"Tidak ada yang akan merampas (tanah air) dari kami, baik dengan rayuan maupun dengan kekerasan," tulis Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel di Twitter.
"Kami warga Kuba tidak menyerah."
Editor: Nathania Riris Michico