Tewaskan 44 Orang, Kebakaran Hebat 7 Apartemen di Hong Kong Paling Mematikan sejak 63 Tahun

HONG KONG, iNews.id - Api masih berkobar di blok apartemen Wong Fuk Court, Distrik Tai Po, Hong Kong, Kamis (27/11/2025) siang. Kebakaran hebat yang melahap tujuh dari delapan gedung apartemen berlantai 31 itu berlangsung sejak Rabu sekitar pukul 15.00 waktu setempat.

Petugas pemadam kebakaran masih berupaya memadamkan tiga gedung setelah api melahap selama lebih dari 16 jam.

Baca Juga

10 Negara Paling Maju di Dunia pada 2025, Salah Satunya Tetangga Indonesia

Setidaknya 44 orang tewas, menjadikannya sebagai kebakaran paling mematikan yang melanda Hong Kong sejak 63 tahun terakhir. Selain itu 279 orang hilang dan sekitar 30 lainnya dirawat di ruamh sakit, sebagian dalam kondisi kritis.

Petugas pemadam kebakaran masih berusaha memadamkan api dan mendinginkan bagian dalam gedung. Selain itu petugas mulai menyusuri satu per satu gedung dan lantai untuk mencari apakah ada penghuni yang masih terjebak.

Baca Juga

Kebakaran Hebat Ludeskan 7 Apartemen di Hong Kong, Polisi Tangkap 3 Orang

Departemen Pemadam Kebakaran Hong Kong menyatakan, hingga Kamis dini hari, para petugas berhasil mengendalikan api di empat gedung.

Api bermula dari scaffolding bambu yang dipasang di beberapa gedung. Perancah ini biasa digunakan oleh para pekerja di Hong Kong untuk merawat gedung. 

Baca Juga

7 Apartemen di Hong Kong Ludes Terbakar, Ini Dugaan Penyebabnya

Dari situlah apa bermula hingga menyambar ke seluruh lantai dan bagian dalam apartemen. Karena jarak setiap apartemen berdekatan, api dengan cepat menyambar bangunan di sekitarnya.

Blok-blok tersebut juga terbungkus jaring konstruksi hingga atap terkait pekerjaan perawatan, yang juga ikut terbakar.

Insiden ini merupakan kebakaran paling mematikan di Hong Kong sejak Agustus 1962. Saat itu kebakaran di Distrik Sham Shui Po menewaskan 44 orang. 

Kebakaran di Gedung Garley di Nathan Road, Kowloon, pada November 1996 menewaskan 41 orang dan melukai 81 lainnya.

Hong Kong sejak Senin lalu berada di bawah peringatan kebakaran karena kondisi cuaca kering.

Editor: Anton Suhartono