Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Ancam Hentikan Kerja Sama Dagang dengan Thailand-Kamboja jika Tak Hentikan Perang
Advertisement . Scroll to see content

Thailand Blak-blakan Kecewa kepada Trump, Kenapa?

Senin, 15 Desember 2025 - 14:10:00 WIB
Thailand Blak-blakan Kecewa kepada Trump, Kenapa?
Thailand mengungkapkan kekecewaan terhadap Presiden AS Donald Trump terkait konflik dengan Kamboja (Foto: The Nation)
Advertisement . Scroll to see content

BANGKOK, iNews.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Thailand Sihasak Phuangketkeow mengungkapkan kekecewaannya terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Trump pada pekan lalu mengumumkan bahwa kedua pemimpin telah menyetujui gencatan senjata yang berlaku mulai Jumat malam waktu setempat. Namun seruan itu diacuhkan militer kedua negara dengan melanjutkan serangan.

Sihasak menyinggung soal ranjau darat di sepanjang perbatasan yang menyebabkan jatuhnya korban di kalangan militer Thailand. Ranjau-ranjau itu sengaja ditanam oleh Kamboja, bukan kecelakaan.

Menurut Sihasak, Trump tak memahami betul mengenai fakta sebenarnta atau mungkin mendapat informasi yang tidak akurat. 
Sihasak mengutip tujuh contoh yang terdokumentasi mengenai penanaman ranjau darat oleh Kamboja di sepanjang perbatasan, sebagaimana diverifikasi oleh pengamat independen. Selain itu Thailand memiliki bukti serangan roket BM-21 yang menargetkan permukiman sipil Thailand.

Sihasak juga menyampaikan kekhawatiran bahwa 6.000 hingga 7.000 warga Thailand terperangkap di wilayah Kamboja. Mereka tak bisa menyeberang dari pos pemeriksaan perbatasan Poipet. 

Sebaliknya, Thailand tidak pernah menghalangi pemulangan warga Kamboja yang tinggal di negaranya. Sementara itu Kamboja berulang kali menunda pembukaan kembali penyeberangan perbatasan.

Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul dan Perdana PM Kamboja, Hun Manet, melakukan pembicaraan terpisah di telepon dengan Trump pada Jumat.

Setelah itu Trump mengunggah pesan di media sosial Truth Social bahwa kedua pemimpin telah menyetujui gencatan senjata.

Anutin kemudian mengunggah pesan di media sosial keesokan harinya, Thailand akan melanjutkan operasi militer sampai ancaman terhadap wilayah dan rakyat Thailand dihapuskan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut