Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo soal Pertemuan Trump-Xi Jinping: Pengaruhi Ketenangan Dunia
Advertisement . Scroll to see content

Tim Donald Trump Sodorkan Rencana Negosiasi Damai di Ukraina, Rusia: Biar Kami Pelajari Dulu

Selasa, 25 Juni 2024 - 15:00:00 WIB
Tim Donald Trump Sodorkan Rencana Negosiasi Damai di Ukraina, Rusia: Biar Kami Pelajari Dulu
Ilustrasi negosiasi atau perundingan damai antara Ukraina dan Rusia. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.idRusia merespons rencana para penasihat mantan Presiden AS Donald Trump untuk membawa kembali Ukraina ke meja perundingan untuk mengakhiri perang.. Menurut Moskow, pihaknya sampai sekarang terbuka untuk itu. 

Kendati demikian, Kremlin (Istana Kepresidenan Rusia) menyatakan, jika negosiasi itu terwujud, para perunding harus mempertimbangkan situasi di garis depan pertempuran. Maksudnya, semua wilayah Ukraina yang telah direbut militer Moskow dalam perang harus diakui sebagai bagian dari wilayah Rusia.

Sejak melancarkan agresi militernya pada 24 Februari 2022, Rusia telah merebut empat wilayah atau provinsi Ukraina, yaitu Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia.

“Nilai dari setiap rencana terletak pada nuansanya dan mempertimbangkan keadaan sebenarnya di lapangan,” kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada Reuters, Selasa (25/6/2024).

Dia menuturkan, Rusia sendiri sampai kini tidak mengetahui rencana seperti apa yang sedang dipikirkan oleh pihak Trump. “Kami tetap terbuka untuk negosiasi, dan untuk mengevaluasi rencana tersebut, pertama-tama kami tentu harus memahaminya lebih dulu,” ucap Peskov.

Reuters hari ini melaporkan, dua penasihat utama Trump telah menyampaikan kepada presiden ke-45 AS itu mengenai rencana untuk mengakhiri konflik di Ukraina. Caranya yaitu dengan menetapkan bahwa Kiev akan menerima lebih banyak senjata AS hanya jika mereka mau berunding dengan Rusia. 

Pada saat yang sama, AS juga akan memperingatkan Moskow bahwa penolakan untuk bernegosiasi akan menyebabkan peningkatan dukungan Washington DC terhadap Kiev, kata salah satu penasihat Trump kepada Reuters.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut