Tim Kampanye Donald Trump Diserang Hacker, Salahkan Iran
WASHINGTON, iNews.id - Donald Trump dan tim kampanyenya, Sabtu (10/8/2024), mendapat informasi soal peretasan yang memengaruhi sistem komunikasi internal. Mereka menyalahkan Iran sebagai pelaku namun tak menyertakan bukti.
Iran disalahkan atas dasar permusuhan Iran dengan Trump di masa lalu, saat masih menjabat presiden AS.
Sebelumnya, portal berita Politico mendapat email pada Juli lalu dari sumber anonim yang menawarkan dokumen asli. Sumber itu mengaku dari sumber dalam tim kampanye Trump. Isi dokumen itu termasuk laporan mengenai potensi kerentanan memilih JD Vance sebagai cawapres.
"Dokumen-dokumen ini diperoleh secara ilegal dari sumber asing yang memusuhi AS, dimaksudkan untuk mengganggu pilpres 2024 dan menimbulkan kekacauan di seluruh proses demokrasi kita," kata juru bicara tim kampanye Trump, Steven Cheung.
Trump kemarin mengunggah pesan di aplikasi media sosial Truth Social bahwa Microsoft baru saja memberi tahu tim kampanyenya, Iran telah meretas salah satu situs webnya.
Presiden ke-45 AS itu pun menyalahkan Iran. Tim kampanye Trump merujuk pada laporan yang dirilis pada 9 Agustus oleh para peneliti Microsoft. Laporan itu mengungkap para peretas yang terkait dengan pemerintah Iran mencoba membobol akun seorang pejabat tinggi kampanye pilpres AS pada Juni.
Para peretas sempat mengambil alih akun milik mantan penasihat politik kemudian menggunakannya untuk menargetkan pejabat tersebut. Laporan itu tidak memberi penjelasan lebih lanjut tentang identitas para target.
Seorang juru bicara Microsoft menolak menyebutkan nama pejabat yang menjadi target maupun memberikan penjelasan rinci.
Misi tetap Iran untuk PBB di New York membantah semua laporan itu. Pemerintah Iran tidak memiliki niat atau motif apa pun untuk ikut campur dalam Pilpres AS 2024.
"Kami tidak percaya sedikit pun dengan laporan tersebut," demikian isi pernyataan misi Iran.
Editor: Anton Suhartono