Tipu Wisatawan Asing, Sopir Taksi Dilarang Jemput Penumpang Bandara Seumur Hidup
BANGKOK, iNews.id - Seorang sopir taksi dilarang menjemput penumpang di bandara terbesar Thailand seumur hidup. Hukuman itu diberikan setelah dia ketahuan menerapkan tarif yang jauh lebih mahal kepada wisatawan Taiwan.
Saat itu, dia tengah mengantar seorang wisatawan dari Bandara Internasional Suvarnabhumi ke Kota Bangkok dengan tarif antara 1.200-1.500 baht. Padahal, jika sesuai argometer, biaya yang dikenakan hanya sekitar 300 bath.
Kepada korban, dia menunjukkan sebuah daftar ongkos perjalanan flat dengan berbagai tujuan. Dia mengklaim daftar tersebut dikeluarkan oleh manajemen bandara.
Foto daftar tarif flat tersebut viral di media sosial Facebook dan menuai banyak kecaman warga net. Dalam postingan tersebut, dikatakan korban merupakan perempuan asal Taiwan yang akan menuju ke Bangkok.
"Memalukan! Seorang perempuan berkewarganegaraan Taiwan yang menggunakan layanan taksi dari Bandara Suvarnabhumi dikenai biaya 1.200-1.500 baht untuk sampai ke pusat kota Bangkok. Sopir taksi mengklaim pihak bandara yang menentukan tarifnya,” tulis postingan yang memperlihatkan foto daftar palsu berjudul Taxi Airport International.
Manajemen bandara pada Minggu (19/3/2023) jelas membantah klaim tersebut. Mereka mengatakan, semua pengemudi taksi yang menjemput penumpang di bandara diharuskan menggunakan argometer untuk menghitung tarif.
Dalam postingan tersebut, manajemen bandara juga meninggalkan komentar yang mengatakan mereka akan segera menyelidiki insiden tersebut.
Pada hari Minggu, manajemen bandara mengaku telah memanggil supir taksi untuk diinterogasi. Nama sopir taksi tersebut juga telah dikirim ke Departemen Transportasi Darat. Mereka diminta untuk mempertimbangkan pencabutan izin taksinya karena menodai citra Thailand.
"Pengemudi mungkin juga telah menipu turis lain pada kesempatan yang berbeda," katanya.
Manajemen Bandara Suvarnabhumi juga membantah laporan adanya biaya tambahan 50 baht untuk naik taksi dari bandara yang memicu pengemudi untuk mengenakan tarif tetap. Mereka mengklaim 50 baht itu diberikan kepada pengemudi.
Itu dipungut untuk mendorong pengemudi taksi agar mau menjemput penumpang dari bandara.
"Pengemudi taksi akan diperiksa secara acak sepanjang waktu untuk mencegah mereka menolak menggunakan meteran," kata manajemen bandara.
Pengguna bandara juga dapat melaporkan supir taksi yang menolak menggunakan argometer.
Editor: Umaya Khusniah