LONDON, iNews.id – Tokoh senior di Angkatan Bersenjata Inggris memperingatkan kemungkinan Afghanistan sedang menuju perang saudara. Konflik tersebut diperkirakan meletus tatkala tentara AS dan pasukan asing lainnya meninggalkan negara itu.
Kepala Staf Pertahanan Inggris, Jenderal Sir Nicholas Carter mengatakan, adalah masuk akal Afghanistan akan runtuh tanpa penjagaan pasukan internasional di sana. Hal itu disampaikannya menyusul pengumuman penarikan sebagian besar tentara Inggris dari Afghanistan.
AS dan Iran Bertengkar Sengit di PBB Soal Perundingan Nuklir
Menurut Carter, Afghanistan dapat tergelincir kembali ke dalam situasi seperti perang saudara di era 1990-an.
“Anda akan melihat budaya panglima perang dan Anda mungkin melihat beberapa institusi penting seperti pasukan keamanan terpecah belah (oleh perbedaan) di sepanjang garis etnik, atau dalam hal ini, garis kesukuan,” kata Carter, dikutip Reuters, Kamis (8/7/2021).
Bertugas 20 Tahun, Seluruh Tentara Jerman Ditarik dari Afghanistan
“Jika itu terjadi, saya kira Taliban akan menguasai sebagian negara. Tapi, tentu saja, mereka tidak akan menguasai seluruh negeri,” ujarnya.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan, sebagian besar pasukannya telah ditarik keluar dari Afghanistan. Pasukan Inggris pertama kali dikerahkan ke Afghanistan pada 2001, setelah peristiwa Serangan 9/11 di Amerika Serikat.
PM Australia Menangis saat Umumkan Penarikan Seluruh Pasukan dari Afghanistan
Inggris memainkan peran utama dalam operasi tempur di Afghanistan hingga 2014. Sebanyak 457 tentara Inggris tewas di negara Asia Selatan itu.
Susul AS, NATO Juga Akan Tarik Seluruh Pasukan dari Afghanistan
“Semua pasukan Inggris yang ditugaskan untuk misi NATO di Afghanistan sekarang sedang pulang ke tanah air,” kata Johnson dalam sebuah pernyataan kepada parlemen, Kamis (8/7/2021).
“Untuk alasan yang jelas, saya tidak akan mengungkapkan jadwal keberangkatannya, meskipun saya dapat memberi tahu parlemen bahwa sebagian besar personel kita telah berangkat (dari Afghansitan),” ucapnya.
Kekerasan telah berkecamuk di seluruh Afghanistan dalam beberapa minggu, sejak Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa pasukan Amerika akan ditarik tanpa syarat pada 11 September nanti.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku