Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Awas! Ini Pertanyaan Jebakan Kelompok Teroris Buat Rekrut Anak-Anak
Advertisement . Scroll to see content

Tokoh Muslim Australia Boikot Undangan Perdana Menteri Scott Morrison

Rabu, 21 November 2018 - 13:08:00 WIB
Tokoh Muslim Australia Boikot Undangan Perdana Menteri Scott Morrison
Scott Morrison (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

SYDNEY, iNews.id - Para pemimpin muslim Australia akan memboikot pertemuan dengan Perdana Menteri Scott Morrison. Mereka kecewa dengan pernyataan Morrison bahwa para imam harus melakukan hal lebih demi menangkal serangan teror di Australia.

Morrison menyebut masyarakat muslim di Australia punya tanggung jawab khusus untuk menangkal radikalisme serta ideologi ekstrimis Islam yang berbahaya menyusul serangan di Melbourne yang menewaskan dua orang, termasuk pelaku.

"Mereka harus proaktif dan mereka harus waspada," kata Morrison, seraya menambahkan akan berdiskusi dengan para pemimpin umat Islam pekan ini.

Imam Besar Ibrahim Abu Mohamed dan beberapa tokoh Islam lain menolak menghadiri undangan tersebut. Penolakan itu disampaikan dalam surat yang diberikan kepada Morrison, Rabu (21/11/2018).

Dalam surat tersebut para imam mengungkapkan keprihatinan dan kekecewaan mereka terhadap komentar Morrison dan menteri lain yang menyimpulkan bahwa masyarakat kolektif dipersalahkan atas tindakan kriminal yang dilakukan perorangan. Apalagi, mereka dituntut berbuat lebih banyak untuk mencegah tindakan kekerasan.

"Pernyataan-pernyataan seperti ini tidak akan mencapai tujuan apa pun untuk mengatasi masalah mendasar, tetapi malah mengasingkan kelompok besar komunitas Muslim," isi surat, seperti dikutip dari AFP.

Morrison pun membalas pemboikotan tersebut melalui pernyataan di Twitter. Dia menyebut pihak-pihak di balik aksi pemboikotan menyangkal situasi yang terjadi.

"Kita semua memiliki tanggung jawab untuk membuat Australia aman, dan itu berarti memastikan komunitas Muslim tidak terinfiltrasi dengan ideologi berbahaya ini," ujarnya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut