Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Terima Dubes Rusia dan Pengusaha di Istana, Apa yang Dibahas?
Advertisement . Scroll to see content

Tokoh Oposisi Rusia Dibebaskan Setelah Pimpin Demonstrasi Anti-Putin

Minggu, 06 Mei 2018 - 15:52:00 WIB
Tokoh Oposisi Rusia Dibebaskan Setelah Pimpin Demonstrasi Anti-Putin
Alexei Navalny (kanan) (Foto:A FP)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny ditangkap pada Sabtu (5/5/2018) setelah meminta pendukungnya berdemonstrasi. Hasilnya, gerakan masif perlawanan terhadap Vladimir Putin digelar di lebih dari 90 kota di Rusia.

Namun Navalny dibebaskan Minggu (6/5) dini hari. Dia menunggu persidangan yang digelar pada 11 Mei.

"Sepertinya perintah untuk membebaskan saya turun karena pelantikan (Putin)," kata Navalny, dikutip dari Reuters.

Dia dijerat dengan pasal mengadakan demonstrasi tanpa izin serta tak menaati kepolisian dan menghadapi ancaman hukuman penjara 30 hari.

Dalam demonstrasi kemarin, dia berpidato di hadapan pendukungnya di Moskow sambil meneriakkan, "Jatuhlah bersama Raja". Teriakan itu ditujukan kepada Putin yang akan dilantik Senin (7/5). Putin dianggap sebagai penjelamaan raja monarki, setelah memenangkan pemilihan presiden (pilpres) untuk keempat kalinya.

"Mereka mengatakan bahwa kota ini punya Putin. Apa itu benar? Apakah Anda membutuhkan seorang raja," kata Navalny, kepada demonstran, yang dijawab serentak dengan, "Tidak."

Pria yang dilarang mengikuti pilpres itu ditahan di Lapangan Pushkin Moskow, di mana para pendukungnya meneriakkan, "Rusia tanpa Putin!" dan "Putin adalah Pencuri!".

Rekaman video menunjukkan lima polisi membawanya ke sebuah mobil.

Putin menjabat presiden untuk keempat kalinya usai memenangkan pemilihan presiden (pilpres) pada Maret lalu. Dari empat periode kepemimpinannya, Putin berkuasa selama 20 tahun, yakni dua periode untuk jabatan empat tahun dan dua lainnya enam tahun.

Dalam pilpres terakhir, dia memperoleh 55 juta suara lebih atau menguasai 76,67 persen. Angka itu menerupakan rekor tertinggi perolehan suaranya dibandingkan tiga pilpres sebelumnya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut