Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Armenia Kian Condong ke NATO, Rusia Khawatirkan Masa Depan Yerevan
Advertisement . Scroll to see content

Tokoh Oposisi Serukan Aksi Pembangkangan Nasional, Armenia Lumpuh

Rabu, 02 Mei 2018 - 19:25:00 WIB
Tokoh Oposisi Serukan Aksi Pembangkangan Nasional, Armenia Lumpuh
Puluhan ribu warga mengikuti aksi pembangkangan nasional terhadap pemerintah di Yerevan (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

YEREVAN, iNews.id - Puluhan ribu warga Armenia turun ke jalan di ibu kota Yerevan, Rabu (2/5/2018), memprotes sikap parlemen yang menolak mengangkat tokoh oposisi, Nikol Pashinyan, sebagai perdana menteri sementara. Perdana menteri sebelumnya Serzh Sargsyan mengundurkan diri pekan lalu atas desakan pendukung Pashinyan.

Pashiyan gagal mendapat dukungan suara minimal 53 dari total 105 kursi majelis sebagai syarat untuk menjadikannya sebagai perdana menteri sementara. Dia kekurangan delapan suara lantaran gagal membujuk anggota majelis dari partai berkuasa, Partai Republik, untuk mendukungnya.

Dalam pidatonya di Alun-Alun Yerevan pada Selasa (1/5) malam waktu setempat, Pashinyan menyerukan mogok nasional atau aksi pembangkangan sebagai respons atas penolakan parlemen yang dikuasai kubu partai berkuasa. Seruan itu disambut warga dengan memblokir jalan-jalan di ibu kota serta menghentikan aktivitas di institusi pemerintah maupun swasta. Selain Yerevan, aksi mogok juga berlangsung di beberapa kota besar Armenia.

Mobil-mobil dan truk memblokade perempatan-perempatan jalan. Para demonstran juga menutup akses menuju bandara. Akibatnya, para turis harus meninggalkan kendaraan mereka dan berjalan kaki sambil membawa barang-barang ke bandara.

Stasiun-stasiun metro di Yerevan juga ditutup untuk mendukung aksi pembangkangan terhadap pemerintah. Hal serupa juga berlaku untuk perjalanan kereta jarak jauh. Kereta tak beroperasi antara Yerevan dan kota terbesar kedua, Gyumri.

Guru-guru dan siswa juga ikut serta membangkang. Pintu masuk beberapa kantor kementerian juga diblokir massa.

Menurut Pashinyan, aksi ini merupakan bentuk perjuangan untuk menegakkan hak-hak dan kehormatan rakyat. "Saya ingin memperjelas, ini bukan bentuk perlawanan agar Nikol Pashinyan menjadi perdana menteri, tapi ini perjuangan untuk hak asasi manusia, demokrasi, dan aturan hukum. Itulah mengapa rakyat kami tidak lelah dan tidak akan pernah lelah," kata Pashinyan, merujuk pada aksi unjuk rasa yang sudah berlangsung berpekan-pekan, dikutip dari BBC.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut