Tragis, Anak Perempuan di Arab Saudi Tewas Diterkam 5 Anjing Liar di Depan Ibunya
 
                 
                RIYADH, iNews.id - Seorang anak perempuan berusia 2 tahun meninggal secara mengenaskan setelah diterkam lima anjing liar di Riyadh, Arab Saudi, Jumat pekan lalu. Tragisnya, peristiwa itu terjadi di hadapan ibu korban.
Dikutip dari Okaz, Selasa (16/3/2021), lima anjing liar menyerang anak perempuan bernama Shahd itu saat keluar dari vila keluarga di lingkungan Al Wasila. Shahd mengalami luka serius dan meninggal dunia setelah dibawa ke rumah sakit terdekat.
 
                                Paman korban, Abdullah bin Hazzam Al Abdussaalam, mengatakan, keponakannya keluar dari vila tanpa sepengetahuan anggota keluarga lainnya.
Setelah beberapa menit, ibunya terkejut melihat lima anjing liar menyerang putrinya tanpa ampun. Akibatnya Shahd mengalami luka parah dan kehilangan banyak darah. Ibunya lalu berteriak meminta tolong untuk menyelamatkan putrinya.
 
                                        Anggota keluarga bergegas keluar dari vila dan berhasil mengusir anjing-anjing tersebut.
"Gadis kecil itu tergeletak di tanah bersimbah darah,” kata Abdullah.
 
                                        Ayah Shahd, lanjut dia, langsung membawa putrinya ke rumah sakit terdekat pada Jumat sore. Kondisi Shahd sempat stabil dan dokter mengatakan organ vitalnya berfungsi.
"Staf medis rumah sakit meyakinkan arteri dan vena selamat dan kondisinya stabil,” tuturnya.
Namun 2 jam kemudian, kondisi Shahd memburuk dan mengembuskan napas terakhir.
“Kami diliputi kesedihan karena berita kematiannya sangat mengejutkan semua orang,” ujar Abdullah.
Dia menambahkan, lokasi vila keluarga sejak lama terdapat anjing liar yang membahayakan penduduk maupun pendatang.
“Situasi berbahaya ini belum ditangani meskipun ada kejadian,” katanya, seraya mendesak pihak berwenang memusnahkan anjing-anjing liar tersebut.
Wali Kota Riyadh Pangeran Faisal bin Abdulaziz bin Ayyaf memerintahkan dibentuknya komisi untuk menyelidiki serangan fatal anjing, termasuk keberadaan hewan liar lainnya. Komite itu terdiri dari dokter hewan, spesialis di bidang keamanan lingkungan, serta pakar kesehatan yang diminta menyerahkan laporan dalam 72 jam terhitung sejak Senin (15/3/2021).
Editor: Anton Suhartono