JAKARTA, iNews.id – Istilah on eternal patrol menjadi trending topic di Twitter. Kata-kata itu ramai diperbincangkan publik di Tanah Air setelah KRI Nanggala 402 secara resmi dinyatakan subsunk alias tenggelam.
Pusat Penerangan (Puspen) TNI menyatakan status KRI Nanggala 402 untuk saat ini dan seterusnya adalah on eternal patrol (tugas yang selamanya/tidak kembali lagi). Istilah itu digunakan secara internasional untuk merujuk kepada kapal selam yang hilang.
Terungkap, Tentara Israel Membuldoser Jenazah-jenazah Warga Palestina di Gaza
Secara harfiah, on eternal patrol berarti “sedang menjalankan patroli abadi”. Menurut laman media militer yang berbasis di Los Angeles AS, We Are The Mighty (WATM), istilah tersebut sudah ada sejak sebelum Perang Dunia II.
Kegiatan patroli sejatinya dimulai sejak sebuah kapal selam meninggalkan pelabuhan dan berakhir saat dia kembali. Ketika kapal selam tenggelam dan tidak berhasil pulang, patroli itu akan disebut abadi.
Pencarian KRI Nanggala 402 Terus Dilakukan hingga Seluruh Awak Dievakuasi
Selama Perang Dunia II, begitu banyak kapal selam yang tenggelam di lautan. Amerika Serikat saja kehilangan 52 kapal selamnya selama periode itu. Kapal selam Inggris yang tenggelam pada masa itu mencapai 79 buah.
Sementara, Jerman menderita kekalahan yang lebih hebat lagi. Ensiklopedia Britannica mencatat, dari 1.162 kapal selam yang dibangun Nazi Jerman selama Perang Dunia II, 785 di antaranya hancur atau tenggelam setelah diserang musuh.
Jokowi Sebut 53 Awak KRI Nanggala Patriot Terbaik Penjaga Kedaulatan Negara
Di masa damai pun, insiden hilangnya kapal selam juga berulang kali terjadi. Sejak akhir Perang Dunia II, Amerika Serikat kehilangan empat kapal selam. Dua di antaranya adalah kapal selam serang bertenaga nuklir USS Thresher (SSN 593) dan USS Scorpion (SSN 589).
Video TNI : Status KRI Nanggala 402 On Eternal Patrol
Pada akhir dekade1940-an, dua kapal selam diesel-listrik kelas Balao milik angkatan laut negeri Paman Sam, yakni USS Cochino (SS 345) dan USS Stickleback (SS 415), tenggelam akibat kecelakaan.
Amerika Serikat tidak sendirian. Pada 2000, kapal selam berpeluru kendali bertenaga nuklir milik Rusia, Kursk, mengalami ledakan dari dalam dan tenggelam di Laut Barents. Semua 118 personel yang berada di dalam kapal selam kelas Oscar II itu tewas. Insiden tersebut tercatat sebagai salah satu insiden kapal selam paling mengerikan pasca-Perang Dunia II.
Selain itu, masih ada beberapa insiden tenggelamnya kapal selam di belahan lain di dunia, seperti China dan Argentina. Terakhir, kapal selam tenggelam juga terjadi di Indonesia setelah KRI Nanggala 402 resmi dinyatakan on eternal patrol, Sabtu (24/4/2021).
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku