Trump Akan Cabut Pembatasan Sosial di AS saat Kasus Kematian akibat Corona Capai Rekor
WASHINGTON, iNews.id - Presiden Donald Trump yakin Amerika Serikat sudah melalui masa-masa terburuk wabah virus corona. Kondisi ini bertolak belakang dengan jumlah kasus kematian di AS yang justru mencapai rekor tertinggi pada Selasa waktu setempat.
Berdasarkan data Worldometer, jumlah kasus infeksi virus corona di AS hingga Rabu waktu setempat atau Kamis (16/4/2020) WIB mencapai 644.089 penderita, sebanyak 28.529 di antaranya meninggal. Pada Selasa waktu setempat AS mencatat penambahan harian kasus kematian tertinggi yakni 2.228 orang.
Dia berencana mengumumkan arahan untuk dimulainya kembali aktivitas perekonomian Kamis waktu setempat.
“Jelas bahwa strategi agresif kami berhasil. Pertempuran berlanjut, tapi data menunjukkan bahwa secara nasional kami telah melewati puncak kasus baru,” kata Trump, dikutip dari AFP.
Dia menambahkan, perkembangan yang menggembirakan ini telah menempatkan AS pada posisi sangat kuat untuk mencabut pedoman aturan pembatasan sosial di negara-negara bagian.
Trump sejak awal pekan ini telah berbicara tentang kemungkinan pembukaan kembali negara bagian dari pembatasan sosial, bahkan akan memaksa gubernur. Beberapa gubernur menentang langkah itu, di saat mereka justru akan memperpanjangnya.
Trump pun melunak dengan melihat masing-masing wilayah kasus per kasus. Dia menilai negara bagian berwilayah luas dengan kasus Covid-19 dan jumlah penduduk sedikit sudah bisa mencabut pembatasan.
Negara bagian padat dengan kasus tinggi, seperti New York, bisa saja melanjutkan pembatasan.
"Kami akan membuka negara bagian, beberapa negara bagian jauh lebih cepat dari yang lain. Kami kira beberapa negara bagian bisa buka sebelum batas waktu 1 Mei,” ujarnya.
Editor: Anton Suhartono