Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kamboja Tantang Thailand, Minta Bantuan Amerika-Malaysia Sediakan Citra Satelit
Advertisement . Scroll to see content

Trump Akan Jatuhkan Lebih Banyak Sanksi pada Iran sebelum Biden Dilantik sebagai Presiden AS

Selasa, 10 November 2020 - 13:53:00 WIB
Trump Akan Jatuhkan Lebih Banyak Sanksi pada Iran sebelum Biden Dilantik sebagai Presiden AS
Donald Trump di akhir masa jabatannya sebagai Presiden Amerika Serikat ingin menjatuhkan lebih banyak sanksi kepada Iran. (foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) berencana memberlakukan sanksi baru pada sejumlah pihak di Iran. Sumber mengatakan sanksi diberikan kepada pihak-pihak di Teheran yang terlibat kekerasan terhadap pengunjuk rasa anti-pemerintah tahun lalu.

Sumber yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters, Selasa (10/11/2020), sanksi baru kepada Iran akan diumumkan bertepatan setahun setelah penindakan terhadap pengunjuk rasa paling mematikan sejak revolusi Islam 1979.

Sanksi tersebut, sumber menambahkan, akan mencakup sejumlah individu serta beberapa lusin entitas. Departamen Luar Negeri atau Misi Iran di PBB yang merespons permintaan komentar menyebut sanksi nampaknya diberlakukan pekan depan.

Unjuk rasa tolak kebijakan pemerintah tewaskan ribuan orang

Sebelumnya, tiga orang pejabat Kementerian Dalam Negeri Iran mengatakan sekitar 1.500 orang tewas dalam kerusuhan yang dimulai pada 15 November 2019. Aksi unjuk rasa yang terjadi kurang dari dua pekan menewaskan sekitar 17 orang remaja dan sekitar 400 perempuan, anggota keamanan dan polisi Iran.

Menteri Dalam Negeri Iran mengatakan, sekitar 225 orang tewas dalam unjuk rasa. Media lokal melaporkan demonstrasi pecah setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga gas sebesar 200 persen dan profitnya akan digunakan untuk membantu keluarga yang membutuhkan.

Sumber yang salah satunya pejabat AS dan dua orang lainnya mengetahui isu ini mengatakan sanksi-sanksi AS sudah dikerjakan selama berbulan-bulan. Sanksi ini adalah sanksi terbaru dari pemerintah Presiden AS Donald Trump yang kalah dalam pemilihan umum pekan lalu.

Sebelum lengser, Trump ingin banjiri Iran dengan sanksi

Pascakekalahan di Pilpres AS 2020, Trump yang masa jabatannya tersisa kurang dari dua bulan disebut akan membanjiri Iran dengan sanksi sebelum pelantikan Joe Biden sebagai Presiden AS baru pada 20 Januari 2021.

Saat kampanye, Joe Biden berulang kali mengutarakan rencananya membawa AS kembali ke kesepakatan nuklir Iran (JCPOA). Washington keluar dari JCPOA di bawah pemerintahan Trump pada 2018.

"Dalam enam bulan terakhir hampir setiap pekan kami telah menjatuhkan sanksi pada entitas Iran, tidak ada alasan untuk menginjak rem sekarang, tapi kami juga tidak menginjak pedal gas lebih jauh lagi," kata pejabat yang namanya dirahasiakan.

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut